Kemudian pada sisi timur laut terdapat gedung Hoofdbureau Post Telegraaf en Telefoondienst atau Pusat Pos, Telegraf, dan Telepon.
Untuk desain Gedung Sate mengadopsi gaya arsitektur hybrid dengan menggabungkan beberapa budaya.
Arsitektur Gedung Sate ini terinspirasi dari Rennaisance Italia.
Lalu untuk desain jendela mengusung konsep Moor Spanyol, dan bagian atap yang mengadopsi arsitektur Asia seperti pura di Bali.
Sementara ornamennya Gedung Sate juga menggunakan gaya Hindu dan Islam modern.
Dengan pola simetris, elemen lengkungan yang berulang-ulang, menciptakan ritme yang indah dan unik.
Setelah Indonesia merdeka, Gedung Sate ini telah beroperasi sejak 1980 silam sebagai kantor pemerintahan.
Namun sebelumnya, tahun 1977, dibangun gedung baru yang masih bergaya ala Gedung Sate yang digunakan khusus bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Selain sejarah dan fungsi Gedung Sate yang masih beroperasi hingga kini.
Ada kisah menarik di Gedung Sate ini tepatnya saat perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Dalam masa perang kemerdekaan Gedung Sate memiliki historis.
Baca Juga: Daftar 5 Tempat Bersejarah di Bandung, Ada Asal-Usul Lahirnya Kota Bandung
Tepatnya pada, 3 Desember 1945, tujuh orang pemuda pejuang yang mempertahankan bangunan tersebut gugur.
Saat melawan pasukan Ghurka yang datang menyerang.
Kemudian dibuatlah monumen peringatan pahlawan itu yang masih tegak di depan Gedung Sate.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR