Inilah yang membuat munculnya para penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan sebutan Wali Songo.
Di mana jejak sejarahnya pun masih dapat dibuktikan dengan keberadaan makam-makamnya yang sangat dihormati dan dijadikan tujuan peziarahan oleh masyarakat muslim Indonesia.
Kita mengenalnya dengan sebutan Ziarah Wali Songo.
Para wali telah merumuskan strategi dakwah atau pendekatan yang sistematis.
Terutama bagaimana mengenalkan Islam pada masyarakat yang memegang teguh kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Nusantara yang sudah sangat tua, kuat, dan sangat mapan.
Para wali memiliki metode yang sangat bijak dalam memperkenalkan Islam yaitu tidak dengan serta merta, tidak juga secara instan, melainkan dengan strategi jangka panjang.
Dalam mengembangkan ajaran Islam di Nusantara, para Wali Songo menggunakan pendekatan tadrij dan ‘adamul haraj.
Apa itu?
1. Tadrij (bertahap)
Tidak ada ajaran yang diberlakukan secara mendadak, segala sesuatu melalui proses penyesuaian, bahkan sering bertentangan dengan Islam.
Misalnya tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme, maka secara bertahap.
Nah, hal tersebut diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR