Intisari-Online.com -Para petugas kepolisian mulai mengungkapkan sejumlah fakta baru terkait insiden Bom Bandung.
Dalam pernyataan terbarunya, pihak kepolisian mulai membeberkan isi dari pesan yang tertulis di secarik kertas di motor pelaku.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah menjelaskan dari sumber ledakan kedua yang terdengar dua jam setelah ledakan pertama.
Hal lain yang disampaikan oleh pihak kepolisian adalah terkait jumlah korban, termasuk korban jiwa akibat Bom Bandung.
Semua fakta tersebut disampaikan langsung oleh pihak Polda Jabar.
Terkait dengan pesan yang tertulis di motor pelaku, hal ini dipaparkan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana.
Suntan menyatakan bahwa motor pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, telah diamankan.
"Barang bukti yang diamankan adalah sebuah motor yang digunakan oleh pelaku berwarna biru," kata Suntana di lokasi kejadian, seperti dilansir dari kompas.com,Rabu (7/12/2022).
Suntana kemudian mengatakan, temuan tersebut akan menjadi bahan penyelidikan lanjutan aparat kepolisian.
Saat mengamankan motor pelaku itulah pihak kepolisian menemukan secarik kertas putih yang ditempelkan di bagian depan motor.
Pesan yang tertulis pada secarik kertas tersebut adalah "KUHP HUKUM syirik/kafir, perangi para penegak hukum setan QS 9:29".
"Memang ditulisannya itu menyampaikan bahwa produk KUHP adalah produk kafir, mari kita berantas penegak hukum, seperti itu tulisannya," ucap Suntana.
"Itu sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut ya," tambah Suntana.
Selain terkait penemuan dan pengamanan motor pelaku Bom Bandung, polisi juga menjelaskan terkaitupdate jumlah korban.
Dalam penjelasannya, Suntana menyebutkan bahwa jumlah korban hingga saat ini adalah 11 orang.
Dari jumlah tersebut, 10 orang merupakan anggota Mapolsek Astanaanyar, di mana salah satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
"Terdiri 10 anggota polri, satu orang anggota kami atas nama Aiptu Sofyan meninggal dunia, yang sembilan masih dalam kategori luka," papar Suntana.
"Kami berharap tidak berkembang ke luka berat. Luka diakibatkan dari pecahan serpihan ledakan tersebut," tambah Suntana.
Sementara itu, satu orang korban merupakan warga sipil bernama Nurhasanah yang diketahui mengalami luka.
"Satu warga atas nama Ibu Nurhasanah mengalami luka ringan yang pada saat kejadian ibu itu sedang melewati Polsek Astanaanyar," jelas Suntana
Ledakan kedua
Terkait suara ledakan kedua yang terdengar sekitar pukul 10:45 WIB atau dua jam setelah ledakan pertama,Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo memberikan penjelasan.
Menurut Ibrahim, suara ledakan kedua tersebut berasal dari barang yang diduga merupakan bahan peledak.
Ledakan itu sendiri terjadi usai tim Gegana tiga kali melakukan percobaan penjinakan.
"Jadi memang ada benda yang dicurigai bahan peledak juga, sudah dilakukan disposal dengan melakukan peledakan di sini. Terkait dengan bahan tersebut, itu dilakukan verifikasi lagi," ungkap Ibrahim, seperti dilansir darikompas.com, Rabu (7/12/2022).
Temuan tersebut juga membuat data terkini jumlah bom yang ada di sekitar Mapolsek Astanaanyar adalah dua bom.