Intisari-Online.com - Tidak seperti masyarakat Indonesia pada umumnya, kebanyakan penduduk suku ini memiliki kepercayaan tersendiri yang diwariskan secara turun temurun.
Lokasinya yang jauh dari pusat kota membuat masyarakat Naulu masih hidup secara tradisional.
Untuk bertahan hidup, penduduk suku Naulu akan berladang dan berburu.
Masyarakat yang mendiami Pulau Seram, Maluku, ini dulunya memiliki tradisi yang mengerikan bagi sebagian besar orang.
Bagi mereka, berburu kepala manusia merupakan persembahan kepada nenek moyang.
Konsep yang mereka percayai yakni bahwa tradisi ini wajib untuk dilakukan agar terhindar dari bahaya atau musibah.
Selain itu, tradisi ini dianggap sebagai sebuah kebanggaan dan simbol kekuasaan.
Kepala manusia memiliki arti penting bagi suku ini.
Maka tidak heran bila kepala manusia juga dijadikan sebagai mas kawin ketika seseorang dalam suku Naulu akan menikah.
Pada zaman dahulu, raja suku Naulu menggunakan cara ini untuk memilih seorang menantu laki-laki.
Baca Juga: Para Penakluk Ular Berbisa: Begini Kehidupan Anak-anak 'Keturunan Ular' di India
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR