Intisari-Online.com – Mengapa saat ini banyak kepala daerah yang tersangkut dalam kasus korupsi di daerahnya? Apa penyebabnya?
Pertanyaan tersebut terdapat pada Tugas Mandiri 4.1. halaman 107 Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum 2013, Bab 4 Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah.
Lalu, mengapa saat ini banyak kepala daerah yang tersangkut dalam kasus korupsi di daerahnya? Apa penyebabnya?
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata, dan bertanggung jawab.
Itu terutama dalam mengatur, memanfaatkan, dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
Maju atau tidaknya suatu daerah ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan pemerintahan daerah.
Pemerintah daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya.
Kalau sampai saat ini banyak kepala daerah yang tersangkut dalam kasus korupsi di daerahnya, kemungkinan ada beberapa penyebab yang membuat mereka melakukan hal tersebut, antara lain:
- desakan kebutuhan ekonomi yang membuat kepala daerah akhirnya melakukan korupsi demi mempertahankan kehidupan mereka
- gaya hidup yang konsumtif, terbiasa hidup mewah.
- terjerat hutang yang belum dibayar
Baca Juga: Mengapa Pelaksanaan Otonomi Daerah oleh Oknum Pejabat Daerah Sering Disalahgunakan?
- masalah keimanan yang tidak kuat
- kurang tegasnya pemerintah dalam menangani kasus korupsi, akhirnya menjadi bertele-tele, bahkan bisa bebas begitu saja.
- kurang transparansi alokasi dana yang dikelola pemerintah daerah
Demikian jawaban dari Buku PPKN Kelas X kurikulum 2013, mengapa banyak kepala daerah yang terjerat dalam kasus korupsi di daerahnya.
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Masyarakat Tidak Ikut Serta dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah?
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari