Pembunuhan di Magelang Gunakan Racun Arsenik Untuk Habisi Keluarganya, Ini Daftar 5 Racun Paling Mematikan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kasus satu keluarga di Magelang tewas karena diracun dan bahaya racun arsenik.
Kasus satu keluarga di Magelang tewas karena diracun dan bahaya racun arsenik.

Intisari-online.com - Sebuah pembunuhan terjadi Magelang dengan korban 3 orang sekeluarga menjadi korbannya.

Ironisnya pelaku adalah anggota keluarganya sendiri, alias anak korban.

Tersangka Dhio alias DDS merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Ashar dan Riyani.

Pelaku juga tak lain adalah adik kandung dari Dhea, anak pertama keluarga tersebut.

Dhio melakukan pembunuhan tersebut dengan menggunakan racun arsenik yang dibelinya secara online.

Dhio melakukan pembunuhan tersebut sebanyak 2 kali, dengan pertama mengalami kegagalan.

Lantaran pada percobaan pertama keluarganya yang diracuni hanya mengalami muntah-muntah.

Sementara itu, pembunuhan dengan racun bukanlah hal yang baru dan banya kasus pembunuhan melibatkan racun pernah terjadi.

Oleh sebab itu Intisari Online akan merangkum beberapa daftar racun paling mematikan yang pernah digunakan dalam pembunuhan.

Berikut daftar racun paling mematikan yang pernah digunakan :

1. Polonium 210

Baca Juga: Intip Bahaya Racun Arsenik,Racun Mematikan yang Digunakan Pelaku Racuni Keluarganya di Magelang

Agen Rusia menggunakan unsur radioaktif untuk meracuni mantan agen FSB Alexander Litvinenko di London pada 2006, kata penyelidik Inggris.

Mantan rekan intelijen Rusia dilaporkan menuangkan zat itu ke dalam tehnya.

Lalu, 23 hari berlalu mai dari dia dirawat di rumah sakit dan kematiannya.

Polonium 210 tidak dapat dibeli di pasar dan hampir tidak mungkin dideteksi jika penyelidikan terlambat.

Racun ini memiliki waktu paruh 138 hari.

Di alam, ia hanya muncul dalam jumlah kecil sebagai produk peluruhan radioaktif.

Negara dengan kekuatan nuklir dunia adalah satu-satunya negara yang mampu menghasilkan polonium dalam jumlah yang dapat digunakan untuk membunuh.

Untuk menghasilkan dosis mematikan 100 nanogram, seseorang membutuhkan beberapa ratus kilogram bijih uranium mentah.

Dalam reaktor nuklir, seseorang dapat menghasilkan polonium dengan membombardir bismut dengan neutron.

2. Risin

Risin adalah salah satu racun paling berbahaya di dunia.

Baca Juga: Satu Keluarga di Magelang Tewas Karena Diracun, Ini 3 Kasus Pembunuhan dengan Racun Paling Heboh di Indonesia

Hanya beberapa miligram protein pengikat karbohidrat yang terbentuk secara alami sudah cukup untuk membunuh seseorang saat disuntikkan, ditelan, atau dihirup.

Itu dapat diekstraksi dari biji tanaman minyak jarak Ricinus communis.

Begitu berada di dalam tubuh, risin mencegah produksi protein esensial.

Akibatnya, sistem saraf pusat, ginjal, hati, dan organ lainnya akan gagal.

Kematian karena kegagalan banyak organ atau syok kardiovaskular akan terjadi dalam beberapa hari.

3. VX

Pada 13 Februari 2017, dua wanita menyemprotkan agen saraf VX ke wajah Kim Jong Nam.

Tujuannya untuk membunuh saudara tiri dari diktator Korea Utara, Kim Jong Un.

Pembunuhan itu terjadi di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Kim Jong Nam meninggal dalam perjalanan dari klinik bandara ke rumah sakit lain tak lama setelah serangan itu.

VX adalah agen saraf kimia paling berbahaya yang diketahui.

Baca Juga: Satu Keluarga di Magelang Tewas Karena Racun, Terduga Pelaku Bikin Kaget Orang-orang

Hanya 0,4 miligram zat tersebut sudah cukup untuk membunuh orang dewasa.

Kimiawan Ranajit Gosh menemukan zat tersebut pada tahun 1950-an saat meneliti pestisida di laboratorium British Imperial Chemical Industries.

4. BTX

Batrachotixin adalah racun saraf lain yang sangat kuat.

Ini adalah alkaloid steroid yang diproduksi oleh katak panah beracun, spesies terancam punah yang berasal dari Amerika Latin.

Hanya 0,2 gram saja sudah cukup untuk membunuh manusia.

Racun tersebut menyebabkan aritmia dan fibrilasi ventrikel pada otot jantung, mengakibatkan henti jantung.

Namun, tidak mungkin menyimpan katak panah beracun di penangkaran dan kemudian menghasilkan racun.

Hanya di habitat asli mereka di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan hewan mampu menghasilkan racun.

Diyakini bahwa katak hanya dapat mengembangkan racun sebagai hasil dari mencerna kumbang dan serangga tertentu.

Ribuan katak dibutuhkan untuk menghasilkan BTX yang cukup untuk membunuh manusia.

Artikel Terkait