Intisari-online.com - Komandan Pasukan Dirgantara Iran mengatakan bahwa Teheran telah berhasil mengembangkan rudal canggih.
Senjata yang mampu menetralkan semua sistem pertahanan udara musuh dan menyebabkan tingkat kerusakan selama beberapa dekade.
Kantor berita Sputnik mengutip komandan Pasukan Kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Amir Ali Hajizadeh.
Dia mengatakan bahwa negara tersebut memiliki rudal yang dapat menembus dan sepenuhnya menghancurkan sistem pertahanan udara musuh.
"Pasukan Dirgantara IRGC telah berusaha untuk mengembangkan dan mengamankan kemampuan rudal, drone, sistem pertahanan udara, pesawat tempur, radar, dan ruang industri yang signifikan,” kata Jenderal Hajizadeh dalam pidatonya di sebuah pameran di ibu kota Teheran pada 28 November.
"Dan pencapaian terbaru mereka adalah rudal yang mampu menetralkan semua sistem pertahanan udara musuh Iran," katanya.
"Termasuk AS dan Israel, selama beberapa dekade," tambahnya, merujuk pada rudal supersonik bar Iran yang baru diluncurkan.
Jenderal Hajizadeh pertama kali memberikan informasi tentang sistem senjata baru Iran pada 10 November.
Ia menyebutnya sebagai "lompatan generasi besar di bidang rudal".
Ia juga menekankan bahwa saingan Iran akan sulit menemukan cara untuk melawan sistem rudal baru ini selama beberapa dekade.
Komandan Pasukan Dirgantara Iran tidak mengungkapkan rincian tentang jangkauan atau karakteristik lain dari sistem rudal baru.
Tetapi ia mengungkapkan bahwa rudal baru dapat bermanuver selama penerbangan dan bergerak di lintasan lintasan yang kompleks membuat intersepsi rudal tidak mungkin dilakukan.
Seorang juru bicara Pentagon menyatakan "skeptisisme" tentang informasi di atas mengenai sistem rudal hipersonik baru Iran.
Sebaliknya, otoritas Israel lebih tertarik pada pengembangan rudal hipersonik Iran.
Dengan banyak sumber mengatakan bahwa militer Israel mengantisipasi dan mempercepat pengembangan sistem pencegat rudal baru.
Pihak Israel juga menghabiskan anggaran khusus sebesar 1,5 miliar dollar AS pada tahun 202.
Untuk mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dalam konteks tuduhan Tel Aviv bahwa Teheran sedang berusaha membangun inti bom nuklir.
Sebagai tanggapan, otoritas Iran membantah semua tuduhan, dan memperingatkan bahwa mereka akan mengubah kota-kota Israel menjadi puing-puing jika diserang.
Senjata-senjata yang diciptakan Iran telah lama memicu ketegangan dengan Amerika Serikat.
Iran berulang kali kena sanksi ekonomi oleh AS akibat pengembangan senjata militer yang dinilai berbahaya.
Jika Iran berhasil menciptakan senjata tersebut, ini bisa menyadi sinyal merah bagi AS karena negara tersebut dikenal sebagai anti-Barat dan Amerika.
Selain itu persaingan AS-Iran telah memicu memanasnya sepak bola yang mempertemukan Iran-AS dalam lanjutan pertandingan grub B Piala Dunia 2022 di Qatar.