Profil Yudo Margono, dari Anak Petani, Besar di Kapal Perang, Hingga Menjadi Calon Tunggal Panglima TNI

Mentari DP

Editor

Profil Yudo Margono, calon tunggal Panglima TNI.
Profil Yudo Margono, calon tunggal Panglima TNI.

Intisari-Online.com - Bagaimana profil Yudo Margono?

Diketahui namaKepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi perhatian ketika disebut sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikanJenderal Andika Perkasa.

Jadi, beginilah profil Yudo Margono seperti dilansir darikompas.com pada Selasa (29/11/2022).

Anak petani

Yudo Margono lahir dari keluarga petani.

Dengan latar belakang seperti itulah, maka pria berusia 57 tahun itu tahu betapa pentingnya perjuangan dalam hidup.

Dulu, ketika ingin mendaftattentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur, Yudo yang lahir pada26 November 1965 harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya dengan menggunakan bus.

Di Surabaya, karena dia tidak memiliki keluarga yang dikenal, maka dia rela untuk menumpang tidur di masjid.

Saat itu, dia butuh mengistirahatkan tubuhnya setelah mengikutproses seleksi AAL.

"Rumah di Madiun, tapi daftarnya di Surabaya," cerita Yudo.

"Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan."

"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang enggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu,"jelasnya.

Baca Juga: Disebut Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Tugas BeratKSAL Laksamana Yudo Margono

Besar di kapal perang

Sebelum menjabat sebagaiKepala Staf Angkatan Laut (KSAL), bisa dibilang hidup Yudo sebagai seorang prajurit TNI AL dihabiskan diKapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Ya, beberapa kali dia mendapat kepercayaan di kapal perang Indonesia.

Misalnya menjadiAsisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332 pada 1988.

Lalu menjadiKepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.

Sejak itu, karier militer Yudo Margono menanjak.

Di mana dia menjadiKomandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.

NamaYudo Margono kian akrab di telinga masyarakat ketika dia menjabatPanglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020.

Saat itu, dia terlibat langsung dalam memantau kapal-kapal China yang memasuki wilayah Laut Natuna.

Harta kekayaan

MenurutLaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)pada 22 Maret 2022, harta kekayaanLaksamana Yudo Margono mencapaiRp17.970.088.086 atau Rp17,9 miliar.

Baca Juga: Gaji dan Tunjangan Ferdy Sambo Capai Rp34,9 Juta per Bulan, Segini Banyak Gaji dan Tunjangan Anggota Polri, Siapa yang Paling Besar?

Rinciannya sebagai berikut:

- 51 tanah dan bangunan senilaiRp10.450.959.000

- 5 buah kendaraan senilai total Rp1.630.000.000

- harta bergerak lain senilai Rp365.000.000

-kas dan setara kas R 5.524.129.086

Semua harta itu adalah milik sendiri, serta dia juga tidak memiliki surat berharga dan utang.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Dian Meninggal Paling Akhir dan Sempat Hidup Bersama 3 Jenazah Lainnya

Artikel Terkait