Intisari-Online.com -Bagaimana pengalaman membangun kesepakatan bersama yang baik dapat diterapkan pula di tempat lain?
Soalterkait"Bagaimana pengalaman membangun kesepakatan bersama yang baik dapat diterapkan pula di tempat lain?"ada dihalaman91buku PPKn kelas XdalamKurikulum Merdeka.
Untuk jawabannya, maka Anda bisa memulai baca mulaihalaman 92dibagianMembuat Kesepakatan Bersama.
Dalam buku tersebut dijelaskan apa arti dari kesepakatan bersama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesepakatan berarti perihal sepakat atau maknanya konsensus.
Sementara, konsensus adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.
Jadi, arti darikesepakatan bersama juga terkait dengan negosiasi.
Definisikesepakatan bersama yaitu:
1. proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain
2. penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa
Kesepakatan bersama bisa terjadi hanya antara dua orang atau lebih.
Baca Juga: PPKn Kelas X Halaman 91: Apa yang Dimaksud dengan Kesepakatan Bersama?
Hubungan antara 2 orang, apalagi dalam sebuah perjalanan bersama, tentu memerlukan kesepakatan bersama.
Kesepakatan bersama juga bisa dilakukan dalam kesatuan sosial terkecil, yakni keluarga.
Antara orangtua dan anak bisa dibangun kesepakatan bersama agar keluarga menjadi lebih asyik, lebih dinamis, dan saling mendukung.
Dengan demikian dapat disampaikan bahwa Kesepakatan Bersama merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama dalam sebuah proses negosiasi termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi sosial.
Kesepakatan bersama diperlukan di antara unsur-unsur atau para pihak yang berbeda untuk menghindari konflik dalam kehidupan bersama.
Demikian pula kesepakatan bersama, tidak mengindahkan aturan bersama dalam interaksi sosial ini akan membuat hubungan kemasyarakatan menjadi tidak harmonis dan memungkinkan terjadi konflik sosial.
Dalam membuat norma dalam masyarakat atau dalam lembaga pendidikan selalu diasumsikan berangkat dari kesepakatan bersama.
Diandaikan ada sebuah partisipasi yang aktif dari anggota masyarakat atau civitas academica dalam lembaga pendidikan.
Dengan partisipasi, maka diharapkan sebuah norma akan lebih baik dan dapat diterapkan lebih efektif.
Kita harus menyesuaikan dengan keragaman latar belakang pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Kita dihadapkan dengan banyak orang atau pihak yang memiliki kepentingan yang terkadang bertentangan.
Baca Juga: Inilah Sikap yang Diperlukan Agar Kesepakatan Bersama Dapat Dilaksanakan Bersama
Dengan cara demikian, diharapkan kesepakatan bersama bisa benar-benar menjadi panduan dalam berhubungan dan bergandeng tangan.
Dengan cara demikian pula, kesepakatan bersama yang ada sungguh-sungguh mencerminkan kehendak bersama.
Bukan hanya mencerminkan kehendak pimpinan atau pihak tertentu saja.
Baca Juga: Apa yang Kalian Ketahui Tentang Kesepakatan dan Berikan Contohnya