Intisari-online.com - Berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT G20, di Bali, Indonesia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa kondisi yang ditawarkan Kiev untuk memulai pembicaraan damai dengan Moskow "tidak realistis dan tidak memuaskan".
Namun, Moskow tidak menolak untuk bernegosiasi, tambah Lavrov.
Lavrov adalah perwakilan Rusia pada KTT G20 yang berlangsung di Bali, Indonesia minggu ini.
Lavrov juga mengatakan bahwa dia melakukan percakapan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 15 November.
Selama pertukaran, "Macron setuju untuk terus mempertahankan kontak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menemukan solusi yang langgeng guna mengakhiri konflik di Ukraina," kata Lavrov.
"Saya memberi tahu Macron bahwa semua masalah ada di pihak Ukraina, bahwa Kiev dengan tegas menolak negosiasi apa pun, menawarkan kondisi yang tidak realistis dan tidak memuaskan, mengingat situasi keseluruhan," tambah Lavrov.
Mengomentari pidato video Presiden Ukraina Vladimir Zelensky di KTT G20, Lavrov mengatakan pesan itu "tidak konstruktif dan jelas dimaksudkan untuk memboikot Rusia".
"Saya menyadari satu hal setelah pidato Zelensky. Dia masih tidak mendengarkan nasihat dari Barat," kata menteri luar negeri Rusia itu.
Lavrov tampaknya mengacu pada fakta bahwa penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan telah mendesak Ukraina.
Untuk berhenti membuat tuntutan yang tidak realistis dan beralih ke pembicaraan damai yang lebih substantif dengan Rusia, menurut RT.
Baca Juga: Polandia Dihantam Rudal Saat G20 Berlangsung, Rusia Justru Tuduh Ukraina dengan Bukti Ini
Source | : | RT |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR