Intisari-Online.com – Pesta, wanita simpanan, dan anak haram, yang dilakukan pada masa Raja Charles Inggris sebelumnya adalah simbol kelebihan kerajaan tersebut.
Kematian Ratu Elizabeth II merupakan estafet obor pemerintahan dari ibu ke anak ketika Raja Charles III (yang sebelumnya adalah Pangeran) naik takhta setelah penantian terlamanya dalam sejarah Inggris.
Dia menjadi Charles yang ketiga, dengan dua Charles sebelumnya menjadi duo ayah-anak yang memiliki sejarah yang unik.
Siapakah mereka itu dan apakah Raja Inggris yang baru akan seperti namanya kelak?
Raja Charles I memerintah dari tahun 1625-1649 dan terkenal karena perselisihannya dengan Parlemen yang menyebabkan Perang Saudara Inggris, yang berlangsung dari tahun 1642 hingga 1651.
Selama perang, dia ditangkap oleh Anggota Parlemen dan dieksekusi pada tahun 1649 di luar Istana Whitehall.
Ini menjadi periode singkat ketika Inggris secara efektif menjadi republik.
Namun, setelah sembilan tahun diperintah oleh Oliver Cromwell, restorasi dan pemulihan kembali monarki pada tahun 1660 mengangkat putra Charles, yang juga bernama Charles, yang kemudian dikenal sebagai Bonnie Pangeran Charlie, ke atas takhta.
Pahlawan restorasi ini dianggal sebagai lawan yang menyenangka bagi rezim puritan Cromwell yang telah menjalankan negara dengan kebijakan sosial yang sangat konservatif.
Lalu, seperti apa Raja Charles II?
Raja Charles II dicirikan sebagai orang yang suka bersenang-senang, tidak hanya pada saat itu, tetapi bahkan di zaman modern.
Acara anak-anak yang sangat populer, Horrible Histories, memiliki lagu tentang Raja yang menyebutnya sebagai ‘100% binatang pesta’.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR