Intisari-Online.com – Beberapa hari yang lalu, Pangeran dan Putri Wales muncul di Copper Box Arena di London untuk merayakan ulang tahun ke-10 Coach Core.
Saat pasangan kerajaan itu tiba, Kate Middleton meletakkan tangannya di punggung Pangeran William.
Itu merupakan isyarat halus yang menurut pakar bahasa tubuh profesional, Judi James, ‘berbicara’ banyak.
Berbicara kepada Express tentang sentuhan Kate itu, sang pakar mengatakan, “Tampilan bahasa tubuh dari William dan Kate tampaknya meluncurkan era baru PDA dari pasangan tersebut.
Tampaknya mereka ingin mengisyaratkan langkah untuk mengarahkan pewaris takhta dan untuk gelar Pangeran dan Putri Wales tidak akan membuat bahasa tubuh mereka lebih formal atau kurang alami dan terbuka, bahkan sebaliknya.’
“Pasangan itu ingin menandakan bahwa mereka ingin dilihat sebagai tim yang kuat dan sangat mencintai, baik secara profesional maupun pribadi.”
Judi juga mengklaim bahwa, “Dengan sedikit mengintensifkan sentuhannya dan sinyal non-verbal dari penghargaan yang penuh kasih, Kate juga memberi tahu bahwa tidak ada perubahan tingkat status di antara mereka.”
Membandingkan Kate dan William dengan Raja Charles III dan Ratu Permaisuri Camilla, Judi berbicara tentang Putri Wales yang menyentuh punggung suaminya secara lebih rinci.
“Sementara Camilla cenderung berjalan sedikit di belakang Charles, mengawasi, dan menunggunya untuk memulai koreografi, Kate menunjukkan pendekatan yang jauh lebih adil, di mana dialah yang lebih banyak mengobrol dan meletakkan tangan penuh kasih sayang di punggung William dengan cara yang halus, isyarat dominasi daripada sebaliknya,” kata Judi.
“Tangannya juga terlihat di dua titik punggung William, menunjukkan bahwa ini bukan isyarat yang hanya berlangsung sesaat.”
“Dalam satu pose Kate meletakkan tangannya di antara tulang belikat William, dengan ujung jari bersentuhan, dan di pose lainnya tangan Kate berada di tengah punggung William, lebih dekat ke pinggang saat dia berbicara dengan tuan rumah mereka,” simpul Judi.
The Royal Foundation meluncurkan program Coach Core pada tahun 2012, program ini mendukung dan memberikan kepada kaum muda berusia 16-24, yang tidak sedang belajar atau bekerja, untuk magang pelatihan olahraga yagn inklusif dan berdampak.
Baca Juga: Akhiri Tradisi Selama 200 Tahun, Raja Charles III Ogah Tinggal di Istana Buckingham, Apa Alasannya?
Baca Juga: Tajir Melintir, Kekayaan Pangeran William dan Kate Middleton Bak Sebuah Negara!
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari