Intensitas maksimum hujan meteor Leonid berkisar antara 11-14 meteor perjam untuk wilayah Indonesia, karena ketinggian titik radian saat transit bervariasi mulai 52-69 derajat.
Kemudian, intensitas maksimumnya terjadi pada 18/19 November pukul 04.15 WIB, 05.15 WITA, 06.15 WIT.
Puncak hujan meteor Leonid bisa disaksikan pada pukul 00.30 waktu setempat, hingga fajar bahari.
Cara melihat hujan meteor Leonid
Menurut keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), menyebutkan tidak semua permukaan bumi cocok untuk pengamatan meteor.
Pada umumnya wilayah Asia cocok untuk pengamatan karena puncak aktivitas hujan terjadi setelah tengah malam.
Menurut Marufin, untuk menyaksikan hujan meteor Leonid, hanya dengan syarat langit sedang cerah dan berada di tempat gelap seperti di pinggir kota atau pedesaan.
"Menyaksikan hujan meteor ini justru sebaiknya dengan menggunakan mata telanjang saja," katanya.
Perangkat fotografis sebenarnya boleh digunakan, tetapi umumnya menggunakan kamera sekelas DSLR dengan settingan tertentu.
Untuk menyaksikan hujan meteor Leonid, Anda bisa mengamatinya mulai tengah malam hingga fajar, dengan titik radian berada di belahan langit utara.
Menurut Lapan, hujan meteor Leonid bisa disaksikan sejak pukul 00.30 WIB, hingga Matahari terbut pukul 05.25WIB.
Intensitas meteor adalah 11 meteor perjam di Pulau Rote dengan ketinggian titik radian ketika luminasi 52 derajat.
Lalu, hingga 14 meteor per jam di pulau Weh, dengan ketinggian luminasinya 69 derajat.
Baca Juga: Termasuk Hujan Meteor Leonid Tanggal 18 November 2022, Ini Daftar Hujan Meteor Bulan November
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR