Penulis
Intisari-online.com - Fenomena hujan meteor terjadi pada bulan November, termasuk hujan meteor Leonid.
Menurut, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang, ada 5 hujan meteor selama bulan November.
"Ada lima hujan meteor, untuk bulan November," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Lima hujan meteor ini, bisa diamati tanpa alat bantu optik.
Bahkan hujan meteor Leonid, juga bisa disaksikan hanya dengan menggunakan mata telanjang.
Hujan meteor adalah fenomena astronomis, jatuhnya banyak meteor melewati bumi, sehingga tampak seperti hujan.
Menurut Andi, telihat ketampakan jalur jatuhnya meteorid ke atmosfer bumi.
Ketampakan tersebut disebabkan oleh panas dari tekanan ram.
"Yaitu tekanan obyek yang melintas dengan kecepatan tinggi, saat memasuki atmosfer bumi," katanya.
Berikut ini, setidaknya ada 5 hujan meteor yang terjadi pada bulan November ini.
1. Andromedid
Hujan meteor Andromedid adalah hujan meteor titik radian yang kemunculannya di konstelasi Andromeda.
Menurut Andi, hujan meteor ini sudah terjadi sejak 27 Oktober 2022, dan akan berakhir pada 17 November 2022.
Intensits maksimum terjadi pada 6 November 2022, sebanyak 3 meteor/jam.
Hujan meteor Andromedid bisa disaksikan di seluruh Indonesoa dari atah Timur Laut, setelah Matahari terbenam 5 November 2022.
Kemudian, berakhir tenggelam dari arah Barat Laut, saat subuh pada 6 November 2022.
2. Taurid Utara
Taurid Utara adalah hujan meteor dengan titik radian konstelasi Taurus bagian utara, dekat gugus bintang Pleiades.
Hujan meteor ini akan mulai aktif mulai 20 Oktober hingga 10 Desember 2022, dan puncaknya pada 13 November 2022.
Saat di zenit pada malam puncak, Taurid Utara memiliki intensitas maksimum 5 meteor/jam.
Hujan meteor Taurid Utara, bisa disksikan di seluruh Indonesia, dari rah Timur setelah Matahari terbenam pada 12 November 2022.
Puncaknya dapat disaksikan tenggelam di arab barat laut, sebelum Matahari terbit 13 November 2022.
Intensitas di Indonesia hanya 3-4 meteor/jam karena tingginya titik radian saat transit antara 57-74 derajat di atas ufuk utara.
3. Leonid
Hujan meteor Leonid akan menghiasai lait November dengan titik radiad di konstelasi Leo.
Leonid baru aktif pada 6-30 November 2022, dengan intensitas variatif antara 10-15 meteor/jam saat di zenit 18 Novemeber.
Dari Sabang, intensitas Leonid mencapai 9-14 meteor/jam, lalu di Rote Ndao NTT, intensitas meteor antara 7-11 meteor/jam.
Hujan meteor ini bisa disaksikan sebelum Matahari terbit antara 53-70 derajat di atas ufuk utara.
Hujan meteor Leonid, bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur, pada 18 November 2022 tengah malam, dan meredup sebelum matahari terbit.
4. Alfa Monocerotid
Alfa Monocerotid merupakan hujan meteor dengan titik radian di konstelasi Canis Minor, dekat bintang Alfa Monocerotis konstelasi Monoceros.
Hujan meteor ini aktif kurang dari sepuluh hari mulai 15-25 November 2022.
Hujan meteor ini memiliki intensitas 1-5 meteor/jam.
Sedangkan intensitasnya di Rote Ndao antara 0-4 meteor/jam.
Hujan meteor Monocerotid ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia, dari arah timur sejak 21 November 2022 sekitar pukul 22.00 sesuai daerah masing-masing.
5. Orionid November
Hujan meteor terakhir November 2022, yaitu Orionid November dengan titik radian terletak di konstelasi Orionid.
"Aktif sejak 14 November hingga 6 Desember, dengan intensitas maksimum 3 meteor/jam, saat zenit pada 29 November," kata Andi.
Hal ini lantaran ketinggian titik radian saat transit antara 63-80 derajat di atas ufuk utara.
Orionid November juga bisa disaksikan di Indonesia sejak 28 November pukul 20.00 waktu setempat dari arah timur.
Kemudian, hujan ini akan terbenam di arah barat laut sebelum Matahari terbit 29 November 2022.
Baca Juga: Terjadi 18 November 2022, Inilah Fenomena Puncak Hujan Meteor Leonid