Hujan meteor Leonid akan menghiasai lait November dengan titik radiad di konstelasi Leo.
Leonid baru aktif pada 6-30 November 2022, dengan intensitas variatif antara 10-15 meteor/jam saat di zenit 18 Novemeber.
Dari Sabang, intensitas Leonid mencapai 9-14 meteor/jam, lalu di Rote Ndao NTT, intensitas meteor antara 7-11 meteor/jam.
Hujan meteor ini bisa disaksikan sebelum Matahari terbit antara 53-70 derajat di atas ufuk utara.
Hujan meteor Leonid, bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur, pada 18 November 2022 tengah malam, dan meredup sebelum matahari terbit.
4. Alfa Monocerotid
Alfa Monocerotid merupakan hujan meteor dengan titik radian di konstelasi Canis Minor, dekat bintang Alfa Monocerotis konstelasi Monoceros.
Hujan meteor ini aktif kurang dari sepuluh hari mulai 15-25 November 2022.
Hujan meteor ini memiliki intensitas 1-5 meteor/jam.
Sedangkan intensitasnya di Rote Ndao antara 0-4 meteor/jam.
Hujan meteor Monocerotid ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia, dari arah timur sejak 21 November 2022 sekitar pukul 22.00 sesuai daerah masing-masing.
5. Orionid November
Hujan meteor terakhir November 2022, yaitu Orionid November dengan titik radian terletak di konstelasi Orionid.
"Aktif sejak 14 November hingga 6 Desember, dengan intensitas maksimum 3 meteor/jam, saat zenit pada 29 November," kata Andi.
Hal ini lantaran ketinggian titik radian saat transit antara 63-80 derajat di atas ufuk utara.
Orionid November juga bisa disaksikan di Indonesia sejak 28 November pukul 20.00 waktu setempat dari arah timur.
Kemudian, hujan ini akan terbenam di arah barat laut sebelum Matahari terbit 29 November 2022.
Baca Juga: Terjadi 18 November 2022, Inilah Fenomena Puncak Hujan Meteor Leonid
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR