Intisari-online.com - Beijing meminta negara Eropa untuk menghormati prinsip Satu China dan mempertimbangkan kembali hubungannya dengan pulau Taiwan.
Hal itu membuat China memberikan peringatan keras pada salah satu negara NATO, Lithuania.
"Lithuania harus hati-hati menangani masalah Taiwan dan secara efektif menjaga landasan politik untuk hubungan bilateral dengan China," kata Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China, dalam pertemuan tersebut, yang dilaporkan pada 8/11.
Pernyataan Zhao datang setelah Kantor Perwakilan Lituania di Taiwan secara resmi mulai beroperasi pada 7 November.
Pada hari yang sama, Taiwan mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan sekitar 30 juta dollar AS dalam kerjasama bisnis, keuangan dan industri dari Lithuania, negara anggota NATO dan Uni Eropa.
Pada konferensi pers pada 8 November, Zhao memperingatkan bahwa jika pulau Taiwan berkolusi dengan kekuatan luar untuk mengejar kemerdekaan, Beijing akan mengambil tindakan tegas.
Beijing selalu menganggap Taiwan sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayahnya dan dapat menggunakan kekuatan untuk menyatukannya kembali jika perlu.
Menurut Zhao, ketegangan saat ini di Selat Taiwan terutama berasal dari separatis di Taiwan yang mencari bantuan dari luar.
Sebelumnya, saat upacara pembukaan Kantor Perwakilan di Taiwan, Paulius Lukauskas utusan khusus Lithuania .
Ia menyatakan bahwa Lithuania berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan pulau itu, terutama dalam perdagangan dan investasi.
Joanne Ou, juru bicara misi diplomatik Taiwan, mengatakan bahwa pendirian Kantor Perwakilan Lithuania di Taiwan merupakan tonggak besar dalam persahabatan antara kedua belah pihak.
"Taiwan dan Lithuania adalah mitra dekat, berbagi nilai dan mengatasi tantangan setelah pandemi Covid-19 dan dalam konteks konflik Rusia-Ukraina," kata Joanne Ou.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR