Intisari-Online.com - Politik Etis merupakan kebijakan Belanda yang penting bagi kehidupan rakyat Indonesia, benarkah demikian. Coba jelaskan pendapatmu!
Pertanyaan soal "Politik Etis merupakan kebijakan Belanda yang penting bagi kehidupan rakyat Indonesia, benarkah demikian. Coba jelaskan pendapatmu!" ada di halaman 176.
Tepatnya pada buku Sejarah kelas XI di kurikulum 13.
Bagaimana dengan jawabannya?
Politik etis adalah salah satu kebijakan pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1901 sampai 1942.
Kebijakan ini muncul setelah penduduk pribumi Indonesia menderita karena Sistem Tanam Paksa.
Oleh karenanya, kebijakan Politik Etis bak angin segar bagi penduduk Indonesia.
Sebab pemerintah Kolonial Belanda memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan bumiputra atau rakyat pribumi.
Jadi kebiajakan ini merupakan kritik atas penerapan Sistem Tanam Paksa di Indonesia.
Pelopornya adalah Pieter Brooshooft dan C Th van Deventer.
Ada beberapa alasan mengapa kebijakan Politik Etis ini begitu penting bagi kehidupan rakyat Indonesia.
Pertama, kebijakan Politik Etis ini meningkatkan pendidikan. Dan menjadi awal mula munculnya tokoh-tokoh nasional.
Kemunculan tokoh-tokoh nasional in kemudian jadi penggerak kebangkitan nasional dan ide awal kemerdekaan Indonesia.
Beberapa tokoh nasional yang dimaksud adalah Ir. Soekarno, Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Dr Cipto Mangunkusumo.
Kedua, terbangunnya saluran irigasi.
Saluran irigasi dibangun untuk mengatasi beberapa masalah di Jawa. Salah satunya masalah kelaparan.
Jadi, pemerintah Kolonial Belanda mulai berinisiatif membangun jaringan irigasi di Sidoarjo dengan memanfaatkan sungai Brantas tahun 1848.
Selanjutnya model jaringan irigasi ini diterapkan di beberapa tempat, termasuk di Demak dan Grobogan pada tahun 1870.
Ketiga, adanya trasmigrasi.
Di mana transmigrasi membuat adanya perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari Jawa.
Ya, pada masa pemerintah Kolonial Belanda, mereka mulai memindahkan pekerja di wilayah pulau Jawa ke wilayah luar Jawa karena alasan padat.
Selain itu, juga menyediakan buruk di wilayah di luar Jawa.
Transmigrasi ini dimulai dari masa Belanda pada tahun 1905. Saat itu, ada 155 keluarga dari Jawa dipindah ke Gedong Tataan di Lampung.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR