Masjid Istiqlal dan Lorong Rahasia Pelarian Belanda di Masa Lalu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Benteng Frederik yang kemudian dibongkar dan dibangun sebuah Masjid Istiqlal.
(Ilustrasi) Benteng Frederik yang kemudian dibongkar dan dibangun sebuah Masjid Istiqlal.

Intisari-online.com -Masjid Istiqlal yang monumental dirancang olehFriedrich Silaban.

DesainMasjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer dan dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.

Bangunan utamaMasjid Istiqlal dimahkotai sebuah kubah berdiameter 45 meter dan ditopang 12 tiang besar.

Masjid Istiqlal ini telah menjadi masjid utama dan masjid pusat di Jakarta dan Indonesia, selain digunakan untuk aktivitas ibadah.

Masjid ini merupakan proyek mercusuar Presiden Soekarno yang didirikan mulai 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978 sebagai simbol toleransi antar umat beragama.

Konon masjid ini juga memiliki lorong rahasia di bawahnya yang disebut-sebut merupakan peninggalan Belanda.

Jika melihat dari sejarah, sebelum masjid ini berdiri dahulunya adalah Taman Wilhelmina, yang merupakan reruntuhan benteng Prins Frederick.

Masjid Istiqlal zaman dulu.
Masjid Istiqlal zaman dulu.

Soal terowongan bawah tanah yang disebutkan di awal juga disebut memang benar adanya.

Terowongan itu dulunya digunakan untuk tempat persembunyian pasukan Belanda, juga menjadi tempat pelarian pasukan Belanda ketika diserang musuh.

Konon terowongan tersebut juga terhubung sampai ke Menara Syahbandar di Pelabuhan Sunda Kelapa namun sekarang sudah ditutup.

Menara tersebut dulu dikenal sebagai Uitkijk, yang dibangun pada 1839, yang berfungsi sebagai pemantau kapal-kapal yang keluar masuk Batavia.

Pemerintah kolonial Belanda juga membangun sebuah terowongan berada tepat di bawah menara Syahbandar, yang kini lebih dikenal dengan sebutan menara miring itu.

Terowongan tersebut terhubung dengan Benteng Frederik yang kemudian dibongkar dan dibangun sebuah Masjid yang kini disebut Istiqlal.

Benteng tersebut adalah tempat penyiksaan bagi tokoh-tokoh perjuangan Indonesia.

Sehingga, demi melupakan kesedihan itu, maka masjid Istiqlal dibangun oleh Bung Karno bahkan Istiqlal sendiri artinya adalah merdeka.

Terlepas dari itu, ada kisah menarik terkait perancangnya,Friedrich adalah seorang nasrani yang dipilih oleh Presiden Soekarno.

Pemilihan tersebut berawal dari sayembara tahun 1955, Friedrich memutuskan ikut dengan menggunakan nama samaran.

Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal.

Misalnya pernah suatu ketika dia menggunakan nama Bhineka Tunggal Ika, kemudian Kemakmuran, lalu untuk Istiqlal dia menggunakan nama Ketuhanan, seperti dikutip dari Kompas.

Sebelum ikut sayembara, dia minta izin ke Bung Karno, tetapi harus dengan menggunakan nama samaran.

Alhasil, Friedrich terpilih dan kini namanya dikenal sebagai perancang masjid Istiqlal meski dirinya adalah seorang Nasrani.

Namun dia berhasil menjadi perancang di balik berdirinya masjid yang menjadi kebesaran umat muslim di Indonesia.

Masjid ini juga merupakan kantor berbagai ormas islam di Indonesia, aktivis sosial dan kegiatan umum hingga destinasi wisata terkenal.

Baca Juga: Rencana Pembangunan Masjid Istiqlal Didukung Para Ulama yang Sanggup Siapkan Rp 500.000 dan Akan Ada Sumbangan Kayu serta Genteng, Soekarno: Tidak Cukup!

(*)

Artikel Terkait