Intisari-Online.com – Weton Jawa hari ini, tanggal 13 Oktober 2022, jatuh pada weton Kamis Pahinig, dengan mongso Kapat, dan wuku Dukut.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, hari Kamis memiliki nilai neptu 8, sedangkan pasaran Pahing memiliki nilai neptu 9.
Maka, mereka yang lahir pada weton Kamis Pahing memiliki jumlah neptu weton Jawa 17, dan angka inilah yang dijadikan dasar untuk meramal dalam Primbon Jawa.
Menurut Primbon Jawa, weton Kamis Pahing memiliki watak Lakuning Bumi, layaknya Bumi, yang melindungi, mengasuh, sabar, dan mengalah.
Mereka yang lahir pada weton Kamis Pahing juga memiliki watak sangar menakutkan, dan selalu ingin memiliki barang yang bukan miliknya, kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan keuntungan, akhirnya membuatnya banyak musuh, dan bila tersinggung lalu marah sangat menakutkan.
Tetapi mereka suka menolong, mandiri, penuh belas kasih, suka mengalah, bisa melindungi, suka dengan kebersihan, dan mendapatkan banyak simpati.
Weton Kamis Pahing termasuk dalam rakam Mantri Sinaroja, yang berarti memperoleh kemuliaan, dan mampu menjalankan tugas, namun angkuh.
Weton Kamis Pahing juga berada di bawah naungan Pancasuda Lebu Katiup Angin, yang berarti cita-citanya sering tidak kesampaian, dan hartanya sering habis karena itu.
Weton Kamis Pahing juga berada di bawah naungan Dadi Kayu, yang artinya berselera tinggi dan tidak mau diungguli oleh orang lain.
Tetapi, mereka kelahiran weton Kamis Pahing juga sering ditemukan sebagai orang yang cerdas, pintar, mempunyai wawasan luas, dan pandai bicara.
Yang terpenting adalah jangan sampai mengecewakan atau mengkhianatinya, karena jika mereka sudah marah akan menjadi orang yang menakutkan, mereka bisa menumpahkan semua kemarahan dengan sikap yang mengerikan.
Mongso Kapat, Waspa Kumembeng Jroning Kalbu, untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober.
Mongso Kapat untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober, yang sifat dan perwatakan serta nasibnya dipengaruhi oleh Batara Wisnu, yang berwatak lembut dah halus, serta ramah.
Kelahiran mongso Kapat juga tidak menginginkan suatu bentuk kekerasan,misalnya perkelahian, sangat menginginkan persahabatan dengan siapa saja, segala tingkah lakunya, perbuatannya, semuanya menimbulkan rasa kagum dan simpati.
Seandainya mongso ‘Kapat’ ini menjadi pemimpin, maka dia tidak akan berat sebelah dalam memutuskan segala sesuatunya, karena perbuatannya adil dan bijak.
Sejak masih anak-anak, remaja, maupun setelah tua, selalu menjadi penasihat bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, bahkan mereka yang datang meminta nasihat usianya lebih tua daripadanya.
Kelahiran mongso ‘Kapat’ dalam pergaulannya sangat baik, sopan, dan dapat membawa diri, benar-benar mengagumkan dan disenangi dalam pergaulan dengan orang di sekitarnya.
Mereka juga selalu dalam kesenangan dan rezekinya melimpah, mudah mencari uang, maka tidak heran bila terlihat selalu gembira dan banyak senyum, sehingga banyak teman, banyak pengagum, tetapi banyak juga orang yang ingin mencelakainya.
Meskipun kemudian orang-orang yang memusuhinya itu berbalik menjadi orang kepercayaan atau baik padanya.
Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Dukut, yang berada di bawah Bethara Sakri, maka mereka keras hatinya.
Kelahiran wuku Dukut, juga waspada, tajam pikirannya, dan segala yang dilihatnya ingin dimilikinya.
Mereka kelahiran wuku Dukut, juga memiliki watak yang narima terhadap nasib dan hati-hati dalam mengeluarkan uang, bahkan mendekati pelit.
Tetapi, mereka dicintai oleh para pembesar, liar dan tinggi budinya, besar harapannya, serta lebih senang tinggal di tempat sunyi.
Bahaya yang bakal dihadapi oleh kelahiran wuku Dukut adalah berada di medan perang.
Untuk itu mereka diharapkan memberikan sedekah nasi tumpeng dengan nasi senilai beras zakat fitrah yang dikukus, dengan lauk ayam putih mulus yang dipanggang dan jenang merah.
Saat wukunya berjalan selama tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah barat daya.
Wuku Dukut adalah saatnya baik untuk memperbaiki rumah, membuka kebun, mencari jodoh, membuat obat dan sesaji.
Namun, waktu yang tidak baik untuk mencari nafkah dan berguru ilmu kebatinan.
Anda boleh saja tidak mempercayai ramalan tersebut di atas, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan atas kebudayaan Indonesia yang amat kaya.
Baca Juga: Hitung Weton Jawa; Watak Wanita yang Lahir Hari Rabu dan Pasarannya Menurut Primbon Jawa
Baca Juga: Hitung Weton Jawa Jodoh; Perhitungan Kecocokan Pasangan dengan Neptu Weton Jawa
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari