"Ini sampai dengan tingkat Batalionnya, yang ada di situ," paparnya.
Menurutnya, insiden ini sebagai bentuk evalusasi khusus bagi prajuritnya, agar tidak terulang kembali.
Tindakan yang diluar batas kewenangan.
"Ini sebagai bentuk evakuasi, karena enggak boleh terjadi lagi," katanya.
"Harus ada briefing, penekanan, tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walaupun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), ini berarti tidak berjalan," jelasnya.
Sementara itu, pemeriksaan tersebut dilakukan usai terjadinya kerusuhan pasca laga Arema vs Persebaya.
Seorang aparat tertangkap kamera tengah menendang seorang suporter.
Aremania yang mendapat tendangan terbang tersebut bernama Roi.
Namun, Roi berhasil selamat dari tendangan kungfu dari belakang tersebut.
Nahasnya, Roi tersebut termasuk satu di antara ratusan korban yang meninggal dunia pasca Tragedi Kanjuruhan.
Usai video tersebut tersebar, reaksi dari warganet langsung memberikan pembelaan terhadap para korban.
Baca Juga: Bukan Karena Suporter Masuk Lapang, Terkuak Ini Penyebab Asli Tragedi Kanjuruhan Terjadi
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR