Intisari-Online.com - Keluarga Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar baru-baru ini mencuri perhatian dengan acara Tedak Siten yang digelarnya.
Dalam acara yang digelar pada Minggu (25/9/2022) itu, salah satu yang menarik adalah ketika prosesi sang bayi, Ameena Hanna Nur Atta, memilih benda-benda yang disediakan untuk 'meramalkan' masa depannya.
Anak dimasukkan ke dalam kurungan ayam dan dibiarkan mengambil satu benda yang terdapat di dalam kurungan, merupakan salah satu rangkaian upacara dalam tradisi ini.
Biasanya, kurungan ayam yang telah dihias akan dilengkapi dengan berbagai barang pilihan di dalamnya, seperti uang, alat tulis, cermin, dan sebagainya.
Sementara itu, dalam Tedak Siten yang diadakan keluarga Aurel Hermansyah, diketahui sejumlah barang yang disediakan yaitu seperti mic, uang, stetoskop, kamera, tasbih dan eye shadow.
Soal ritual tersebut, rupanya baik kakek-nenek, Anang Hermansyah dan Ashanty, maupun sang ibu Aurel Hermansyah, punya harapan khusus.
Mereka berharap Ameena mengambil mic dalam ritual 'ramalkan masa depan' tersebut.
"Pilih mic juga, aku doakan pilih mic. Ya Allah mudah-mudahan Ameena milih mic," ujar Anang Hermansyah dalam siaran langsung Indosiar, Minggu (25/9/2022).
Senada dengan yang dikatakan Anang, Ashanty juga ingin cucunya mengambil mic.
"Apa aja, tapi pengennya sih mic. Karena kan dia kelihatan dia bisa jadi superstar ya," jelas Ashanty.
Dalam tayangan langsung tersebut Ameena akhirnya terlihat memilih tiga buah mainan yang tidak termasuk mic di dalamnya.
Upacara Tedak Siten menjadi salah satu tradisi yang masih terus dilestarikan di kalangan masyarakat jawa.
Tedak Siten sendiri dilakukan dalam rangka memperingati bayi yang telah berusia tujuh bulan.
Tujuan tedak siten adalah bentuk penghormatan terhadap bumi tempat anak mulai belajar menginjakkan kaki di tanah.
Upacara dilakukan dengan iringan doa orang tua dan sesepuh agar masa depan anak sukses.
Seperti disampaikan Anang Hermansyah, ia berharap tradisi seperti ini bisa terus rutin digelar dalam keluarganya.
"Semoga ada terus karena dia nanti punya anak dan cucu dan terus melestarikan budaya Jawa," kata Anang Hermansyah.
Sebelumnya, Anang Hermansyah juga pernah menggelar acara tedak siten saat Arsy berusia tujuh bulan.
Berbicara soal tradisi perayaan untuk bayi seperti Tedak Siten, rupanya di Korea Selatan juga ada tradisi yang punya kemiripan dengan Tedak Siten.
Dalam tradisi di Korea Selatan ini bayi akan dibiarkan memilih salah satu dari benda-benda yang disediakan.
Dipercaya bahwa apa yang diambil oleh si bayi akan 'meramalkan' masa depannya, seperti yang juga dipercaya masyarakat Jawa dalam tradisi Tedak Siten.
Tradisi unik di Korea Selatan itu dikenal sebagai tradisi Doljanchi.
Jika Tedak Siten dilakukan saat bayi berumur 7 bulan, maka Doljanchi dilakukan saat bayi berumur satu tahun atau di ulang tahun pertama si bayi.
Orang Korea memberi arti khusus pada ulang tahun pertama bayi. Karena itulah hari mereka akan memilih takdir mereka.
Di depan anak, berbagai benda akan ditempatkan, seperti buku, uang, dan kuas.
Bergantung pada apa yang dipilih bayi, dipercaya di bayi akan meramalkan masa depannya.
Misalnya, jika bayi memilih uang, mereka akan menjadi kaya. Jika mereka mengambil bukunya, mereka akan menjadi pintar, dan sebagainya.
Saat anak memilih benda yang akan meramalkan masa depan mereka, itu disebut sebagai upacara Doljabi.
Selain itu, masyarakat Korea juga memiliki arti penting lainnya bagi tradisi ini, yaitu berkaitan dengan sejarah mereka.
Pada zaman dahulu, warga Korea terus bertarung melawan wabah penyakit dan pada saat itu angka kematian bayi sebelum menginjak usia satu tahun sangat tinggi.
Oleh karena itu, pada ulang tahun pertama dimaksudkan sebagai memohon umur panjang dan kesejahteraan untuk bayi tersebut.
Baca Juga: Tradisi Pemakaman Suku Yanomami, Kumpulkan Abu Kremasi untuk Dibuat Sup
(*)