Berusia 3.000 Tahun, Kano Ini Ditemukan di Danau Mendota di Wisconsin, Penemuan Luar Biasa!

K. Tatik Wardayati

Editor

Kano berusia 3.000 tahun yang ditemukan di Wisconsin, sedang dipulihkan dari tempat ditemukannya.
Kano berusia 3.000 tahun yang ditemukan di Wisconsin, sedang dipulihkan dari tempat ditemukannya.

Intisari-Online.com – Sebuah penemuan luar biasa dilaporkan dari Wisconsin, yaitu sebuah kano kuno yang diukir dari sepotong kayu ek putih ditemukan di Danau Mendota.

Ini merupakan kedua kalinya para ilmuwan menemukan kano kuno di Wisconsin, dan ini berusia 3.000 tahun, menjadikannya kano tertua yang ditemukan di wilayah Great Lakes.

Sebuah kapal utuh tertua yang pertama ditemukan di perairan Wisconsin, berdasarkan penanggalan karbon menunjukkan bahwa kapal itu berusia 1.200 tahun, digunakan sekitar tahun 800 M, berabad-abad sebelum kedatangan orang Eropa.

Kano kuno itu ditemukan terletak di perairan sekitar 100 meter dari garis pantai Shorewood Hills, ditemukan oleh Tamara Thomsen, yang sedang melakukan penyelaman rekreasi, dia juga sorang arkeolog maritim di Wisconsin Historical Society.

Tamara Thomsen pun menemukan kano kuno lainnya di danau yang sama.

Saat memberikan pelajaran scuba diving di Danau Mendota Wisconsin, dia melihat sepotong kayu mencuat dari pasir.

Sebagai seorang arkeolog kelautan, maka Thomsen dengan cepat berpikir bahwa ini adalah penemuan yang luar biasa.

Dalam sebuah pernyataan pers, Wisconsin Historical Society bersama para arkeolog maritim, bersama mitra dari Negara Asli Wisconsin, menemukan karo ruang istirahat berusia 3.000 tahun dari Danau Mendota di Madison.

Penanggalan radiokarbon yang dilakukan pada kano terbaru itu menyebutkan bahwa kano tersebut berasal dari tahun 1000 SM, yang menjadikan kano itu sebagai yang tertua yang pernah ditemukan di wilayah Great Lakes sekitar 1.000 tahun.

Kano ruang istirahat yang berusia 3.000 tahun itu diukir dari sepotong kayu ek putih dan panjangnya sekitar 4,42 meter.

Maka diskusi tentang memulihkannya dari dasar danau pun dimulai setelah penemuan itu, bekerja sama dengan Negara Asli Wisconsin.

Ditemukan di daerah yang sama dengan kano pertama yang ditemukan, menunjukkan bahwa lokasi garis pantai Danau Mendota mungkin telah berubah dari waktu ke waktu dan bisa saja jauh lebih rendah, menurut Dr. James Skibo, arkeolog negara bagian Wisconsin Historical Society.

Melansir Ancient Pages, meskipun kemungkinan transportasi air sudah ada sejak kedatangan penduduk asli di wilayah ini, penemuan tersebut akan memberikan bukti langsung paling awal.

Kano berusia 3.000 tahun itu membantu menceritakan kisah yang lebih lengkap tentang kontinum kehidupan Pribumi di Wisconsin dan wilayah Great Lakes.

Para arkeolog Wisconsin Historical Society, bersama dengan sukarelawan terampil, melakukan penggalian dan upaya pemulihan.

Kano itu digali dengan tangan sebagai persiapan untuk misi pemulihan dan kemudian diangkut dengan aman ke Fasilitas Pelestarian Arsip Negara di Madison untuk pengawetan dan penyimpanan.

Kano akan dibersihkan dan dirawat oleh anggota Suku dan Staf Masyarakat sebelum diturunkan secara manual ke dalam tong pelestarian besar yang juga berisi kano berusia 1.200 tahun yang ditemukan pada tahun 2021.

Kedua kano itu akan menjalani proses pelestarian dua tahun yang berakhir dengan pengeringan beku untuk menghilangkan sisa air.

Menurut Gubernur Wisconsin Tony Evers, temuan luar biasa ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja sama dengan Suku Bangsa untuk tidak hanya belajar, tetapi juga merayakan sejarah masyarakat adat yang telah menyebut tanah ini rumah sejak jauh sebelum Wisconsin menjadi negara bagian.

Baca Juga: Setelah 1.200 Tahun Tenggelam, Bangkai Kapal Luar Biasa dengan Kargo Menarik ini Ditemukan di Tanah Suci, Bukti Penaklukan Islam di Tempat Itu

Baca Juga: Berumur Antara 1.000 Hingga 4.000 Tahun, Ditemukan Artefak dengan Batu Permata Obsidian Langka di Lembah Willamette, Oregon

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait