Terciduk Gelontorkan Dana Setengah Triliun untuk Kasino, Gubernur Papua Bak Tak Ingin Kalah oleh Tetangganya yang Sudah Siap Bangun 'Istana Judi' Pertama, Dana dari China?

Mentari DP

Editor

Gubernur Papua Lukas Enembe dan rencana membangun kasino pertama di Papua Nugini.
Gubernur Papua Lukas Enembe dan rencana membangun kasino pertama di Papua Nugini.

Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa negara tetangga Indonesia, Papua Nugini, ingin membangun kasino pertama?

Akan tetapi rencana membangun kasino pertama di Papua Nugini ini ditentang oleh banyak pihak.

Salah satunya dari pengamat dan kelompok anti-korupsi di negara itu.

Apalagi rencana pembangunan kasino pertama di Papua Nugini itu memakan dana sekitar43 juta dollar AS (Rp613,5 miliar).

Selain itu, adanya kasino di Papua Nugini bisa memicu berbagai masalah. Mulai dari pencucian uang.

DitambahPapua Nugini tidak memiliki infrastruktur kesejahteraan atau hukum untuk menangani masalah yang sering menyertai perjudian.

Sehingga dikhawatirkan kondisi ekonomi dan sosial di negara itu akan semakin buruk.

KataGeorge Hallit, Chief Operating Officer Paga Hill, mereka pernah melakukan hal serupan di China.

Hasilnya kelas menengah China diperkirakan akan tumbuh hingga1/4 dari semua pariwisata internasional pada 2030.

Di tengah pro dan kontra soal kasino pertama di Papua Nugini ini, kabar mengejutkan datang dari Gubernur Papua, wilayah terdekat dengan Papua Nugini.

Dilansir dari kompas.com pada Senin (19/9/2022),Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan dugaan transaksi tidak wajar dari keuanganGubernur Papua Lukas Enembe.

Tak hanya satu, tapi PPATK menemukan 12 temuan.

Yang di mana salah satu temuan itu berupa setoran tunai yang diduga disalurkan Lukas Enembe ke kasino judi.

Bahkan setoran itu ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.

MenurutKepala PPATK Ivan Yustiavandana, transaksi tunai yang diduga disalurkan ke kasino judi itu senilai55 juta dolar (Rp560 miliar).

"Itu setoran tunai dilakukan dalam periode tertentu,"ungkap Ivan.

Selain setoran tunai itu, Ivan mengungkapkan bahwa timnya juga menemukan berbagai setoran tunai tak wajar.

Misalnyasetoran mencapai Rp5 juta Dollar Singapura dalam waktu pendek.

Lalu ada jugapembelian jam tangan mewah senilai 55.000 Dollar Singapura (Rp550 juta).

Penemuan itu berkat informasi dari PPTAK bersama negara lain yang mengikutiaktivitas perjudian di dua negara yang berbeda.

Setelah mendapati hal ini, PPTAK pun langsung melaporkan analisis mereka ke KPK(Komisi Pemberantasan Korupsi).

Kini, semua transaksi Lukas ke 11 penyedia jasa keuangan telah dibekukan.

Termasuk soalasuransi hingga bank yang nilainya mencapai lebih dari Rp71 miliar.

Bahkan, menurut PPATK, transaksi mencurigakan tersebut turut melibatkan putra Lukas.

Alhasil, setelah KPK memastikan bukti dan juga saksi, Lukas Enembe pun telahditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Dengan begini, maka sudah ada 3 pejabat dari Papua yang ditangkap oleh KPK.

Mereka adalah Bupati Mimika, Bupati Mamberamo Tengah, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Juga: Punya Jabatan Mentereng Jenderal Bintang Dua, Mantan Jenderal Ini Malah Curiga dengan Karier Ferdy Sambo yang Dinilai Instan, Kejanggalan Ini pun Dibongkar

Artikel Terkait