Ia yakin Bjorka pasti menggunakan teknik lain untuk menyembunyikan IP adressnya.
IP adress merupakan, serangkaian kordinat angka, yang menunjukkan identitas perangkat yang terhubung ke internet.
Ini bisa digunakan untuk melacak keberadaan Bjorka.
"Jadi yang bisa dilakukan penegak hukum saat ini adalah berkoordinasi dengan pihak telegram," katanya.
Ruby, menjelaskan Bjorka adalah penjual data sejak tahun 2019 dan sudah ada di forum Breach.
Sebelumnya, Bjorka juga berada di Red Forum, namun pemerintah AS sudah memblokir situs tersebut.
"Data yang dijual tidak hanya data Indonesia, tetapi lainnya. Dia seperti mendapat panggung karena kesalahan respons pejabat di Kominfo," katanya,
Terkait keamanan pengguna media sosial saat ini, Ruby menyarankan warganet hanya berkomunikasi dengan orang yang dikenal dan bergabung dengan grup atau chanel yang aktivitasnya legal.
Sehingga ini akan menghindarkan, dari aktivitas yang melanggar aturan di Indonesia.
Bjorka sendiri diduga berada di luar negeri, namun menurut pengakuannya dia memiliki teman orang Indonesia yang bercerita mengenai kacaunya negerinya.
Namun, temannya tersebut ternyata tidak diakui lagi sebagai WNI sejak kebijakan tahun 1965 silam.
"Saya punya teman orang Indonesia yang baik di warsaw dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya," cuit Bjorka di Twitter @bjorkanism.
"Jangan coba lacak dia dari Kementerian Luar Negeri. Karena anda tidak akan menemukan apapun," sambungnya.
"Dia tidak lagi diakui oleh Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965. Meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar," tambahnya.
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR