Intisari-Online.com -Resminya Rio Haryanto mengisi satu slot pada balapan Formula 1 tahun ini telah mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Meski demikian, Rio bukan orang Indonesia pertama dalam ajang balapan Formula 1. Teddy Yip, 40 tahu yang lalu, juga pernah bersentuhan dengan balapan jet darat itu, meski bukan sebagai pebalap.
Yip merupakan pengusaha kelahiran Medan (dulu masih bagian dari Hindia Belanda) 2 Juni 1907. Yip dikenal sebagai pengusaha sukses, dan menetap di Hongkong setelah studi di Belanda. Dia membangun kerajaan bisnis di berbagai bidang, termasuk pemilik lisensi kasino sekaligus menjadikan Makau sebagai destinasi judi dunia.(Baca juga: Rio siap bawa nama Indonesia di GP2)
Kecintaannya pada balap direalisasikan dengan membiayai banyak tim dan pebalap di Eropa. Pada 1976 Yip mendirikan tim F1 bernama Theodore Racing. Di sinilah perjalanannya di dunia balap paling bergengsi di dunia mulai berkibar.
GP Macau
Tak hanya di F1, Yip juga mendanai banyak pebalap di berbagai ajang, seperti F2, atau F3. Bahkan dia menggagas lahirnya GP Macau yang sampai saat ini masih digelar. Nama-nama terkenal yang pernah bergabung dengan Theodore Racing adalah Pattrick Tambay dan Keke Rosberg.
Yip telah lama menjalankan tim setiap tahun di GP Makau sampai pada 1983, beralih dari Formula Pacific ke Formula3. Hasilnya, sukses besar dan Theodore Racing memenangi gelar berkali-kali, terutama saat bersama Ayrton Senna.(Baca juga: Kegigihan dan ketekunan Rio Haryanto 1& Rio Haryanto tak abai dengan pendidikan)
Pada akhirnya, Yip mengurangi keterlibatannya pada balap di akhir 1980-an dan akhirnya menjual saham perusahaannya di Makau untuk adik iparnya. Yip meninggal dunia di usia 96 tahun pada 2003.
Setelah 40 tahun, sejarah kembali berulang. Rio Haryanto kembali mewarnai kancah jet darat dengan bendera Merah Putih. Namun kali ini kehadirannya sebagai pebalap.(Kompas.com)