Deskripsi ular berbulu terjadi pada awal peradaban Teotihuacan di dataran tinggi tengah.
Quetzalcoatl tampaknya dipahami sebagai dewa vegetasi bumi dan air yang terkait erat dengan dewa hujan Tlaloc.
Dengan imigrasi suku-suku berbahasa Nahua dari utara, kultus Quetzalcoatl mengalami beberapa perubahan.
Seperti budaya Toltec yang berpusat di kota Tula, menekankan preang dan pengorbanan manusia terkait dengan penyembahan benda-benda langit.
Quetzalcoatl menjadi dewa bintang pagi dan malam, dan kuilnya adalah pusat kehidupan seremonial di Tula.
Pada zaman Aztec, Quetzalcoatl dipuja sebagai pelindung para imam, penemu kalender dan buku, dan pelindung pandai emas dan pengrajin lainnya, dia juga diidentikkan dengan planet Venus.
Sebagai bintang pagi dan malam, Quetzalcoatl adalah simbol kematian dan kebangkitan.
Dengan rekannya Xolotl, dewa berkepala anjing, dia disebutkan telah turun ke neraka bawah tanah Mictlan untuk mengumpulkan tulang-tulang orang mati kuno.
Tulang-tulang itu dia urapi dengan darahnya sendiri, lalu melahirkan orang-orang yang menghuni alam semesta saat ini.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR