Intisari-Online.com – Sejarah mengenal bangsa Viking sebagai bangsa yang selalu meninggalkan jejak berdarah dalam setiap penaklukan mereka.
Viking membuat tanda berdarah tapi singkat dalam sejarah ratusan yang lalu melalui gaya hidup nomaden dan praktik liar pemerkosaan, penjarahan, dan penaklukan ap apun atau siapa pun yang melintasi jalan mereka.
Para pengembara ini sering dianggap sebagai orang biadab saat mereka bepergian ke seluruh Eropa, tetapi orang-orang Viking sangat menghargai kehidupan (dan kematian) rekan-rekan Norsemen mereka.
Lalu, bagaimana mereka menghormati kematian mereka?
Untuk mengungkapkan ritual pemakaman Viking yang tepat itu tidak mudah, karena mereka menyimpan sedikit catatan tertulis tentang kehidupan dan kematian mereka.
Tetapi berkat beberapa catatan yang tersisa, dan sisa-sisa arkeologi yang ditemukan di sebagian besar Eropa, dimungkinkan untuk menghidupkan kembali beberapa dari tradisi pemakaman mereka.
Kremasi, yang sering dilakukan di atas tumpukan kayu pemakaman, sangat umum dilakukan di kalangan Viking paling awal.
Mereka percaya asap api akan membantu membawa almarhum ke alam baka.
Setelah dikremasi, jenazah juga bisa dikubur, biasanya di dalam guci.
Untuk jenazah yang dikubur dan dikremasi, lokasi pemakaman sangat beragam, mulai dari kuburan yang digali secara dangkal, yang biasanya sering digunakan untuk wanita dan anak-anak, hingga gundukan pemakaman yang dapat menampung banyak jenazah.
Pengelompokan gundukan atau ‘ladang kuburan’ memiliki peran yang hampir sama dengan kuburan.
Dalam mitologi Nordik, perahu atau kapal melambangkan perjalanan yang aman ke alam baka dengan kapal yang sama yang membantu perjalanan mereka dalam kehidupan, maka ini pun memainkan peran kunci dalam upacara pemakaman.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR