Advertorial

Nikita Mirzani Habiskan Ratusan Juta Operasi Vaginoplasty: Amankah Perempuan Melakukan Operasi Organ Intim?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Untuk menjalani operasi Miss V, perempuan cantik itu mengaku mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan prosedur tersebut.
Untuk menjalani operasi Miss V, perempuan cantik itu mengaku mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan prosedur tersebut.

Intisari-Online.com -Presenter terkenal Nikita Mirzani blak-blakan mengakui bahwa dirinya baru saja melakukan operasi Miss V. Dalam ilmu medis, istilah ini biasa disebut vaginoplasty.

Lebih dari itu, perempuan cantik itu mengaku mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan prosedur tersebut.

“Duit kan bisa dicari. Kerja kan cari duit ya buat kesenangan sendiri. Kalau Niki sih sekiranya worth it untuk Niki sendiri untuk ngeluarin biaya berapa pun enggak masalah sih,” ujar Niki, dilansir dari Kompas.com, Seni (7/5).

Operasi Miss V biasa dilakukan untuk mengencangkan otot, perineum, dan dinding panggung sehingga vagina kembali pada bentuk dan fungsinya seperti sebelum kehamilan.

Baca juga:Setelah Tren Putihkan Mr. P, Kini Ada Tren Putihkan Miss V. Namanya Pasti Buat Anda Tersenyum!

Prosedur ini biasa dilakukan dengan membuang jaringan yang berlebih dan merapatkan jaringan penyokong dan otot dinding vagina, perineum, serta dasar panggul.

Perineum sendiri merupakan daerah antara area genital eskternal wanita (vulva) dan anus.

Pertanyaannya, amankah melakuka prosedur ini?

Terkait hal ini, ahli bedah plastik Rumah Sakit Hasan Sadikit Bandung, Lisa Hasibuan, seperti dilansir dari Kompas.com, mengatakan, operasi vaginoplasty sepenuhnya aman.

“Namun sebelumnya pasien harus berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli kandungan dan kebidanan serta bedah plastik. Rekomendasi keduanya menentukan bagaimana tindak operasi dilakukan,” ujarnya.

Tindakan operasi yang dipertimbangkan dengan baik, kata Lisa, akan mencegah terganggunya pemulihan saraf usai operasi.

Selanjutnya bisa dilakukan screening untuk memastikan kondisi vagina, tindakan yang diambil, serta perawatan usai operasi.

Tindakan vaginoplasty dilakukan dengan membuang jaringan yang berlebih dan merapatkan jaringan penyokong dan otot dinding vagina, perineum, serta dasar panggul.

Perineum adalah daerah antara area genital eksternal wanita (vulva) dan anus.

Baca juga:Inilah 9 Tanda Vagina Tidak Sehat yang Harus Disadari Wanita, Nomor 3 dan 6 Paling Sering Terjadi

Menurut Lisa, teknik perapatan yang dilakukan dengan menjahit kembali organ intim wanita tersebut, bisa dilakukan di area depan atau belakang vagina bergantung hasil screening awal dan rekomendasi dokter.

“Bila penjahitan dilakukan di area belakang vagina, maka risiko dihadapi saraf yang bertugas merasakan keinginan buang air. Namun dengan screening dan konsultasi, risiko tersebut bisa diminimalisir. Sehingga pasien tidak perlu melalui pemulihan saraf yang memerlukan waktu hingga satu tahun,” ujarnya.

Tingkat keberhasilan operasi juga ditentukan oleh tindak perawatan yang dilakukan pasien.

Selain rutin membersihkan bekas luka usai operasi, vagina juga sebaiknya 'diistirahatkan' selama 3-6 minggu.

Hal ini untuk mencegah infeksi atau benang jahitan yang jebol, sebelum menyatu dengan jaringan lainnya.

Dalam kurun waktu tersebut, lapisan mukosa akan pulih lebih dulu, dengan waktu kurang dari 1 minggu.

Selanjutnya, disusul pemulihan jaringan otot dalam waktu kurang dari 3 minggu. Pemulihan terakhir adalah pada jaringan saraf, yang membutuhkan waktu hingga 6 minggu.

Baca juga:Miss V Anda Mengering? Jangan Khawatir karena Semua Masalah Pasti Ada Solusinya

Selama kurun waktu tersebut, pasien juga sebaiknya rajin berkonsultasi, untuk mencegah lebih dini jika ada keluhan tertentu seperti pendarahan, bengkak, atau sekedar gatal.

Lisa menyarankan, operasi ini sebaiknya dilakukan pada wanita yang tidak ingin lagi memiliki anak.

“Kalau masih ingin memiliki anak maka hasil operasi akan kembali dibuka saat ibu akan melahirkan. Kalau begini hasil operasi ini jadi sia-sia. Terlepas dari hal tersebut, jangan lupa untuk konsultasi terlebih dulu sebelum operasi dan lakukan tindak perawatan sesuai peunjuk dokter,” tutur Lisa.

Artikel Terkait