Intisari-Online.com – Pada suatu ketika, seorang raja muda dan pemberani, Aegeus, tinggal di kota kecil Athena.
Saat itu, kota ini belum begitu menonjol dan setenar mitos, legenda, dan catatan sejarah kemudian menggambarkannya.
Armada yang kuat diperlukan untuk melindungi kota-kota kecil dari bahaya yang datang dari bajak laut.
Sementara, Athena tidak memiliki armada untuk menjatuhkan para penyusup ini.
Namun, Athena memiliki lokasi yang aman dari perompak aktif yang sibuk menjarah kapal dagang, merampok kota, menculik pria, wanita, dan anak-anak, dan menjualnya sebagai budak.
Raja Aegeus dari Athena sangat membutuhkan untuk menemukan seorang istri. Menemukan satu itu tidak masalah.
Tetapi dia sudah menikah dua kali, dan masih belum memiliki ahli waris laki-laki.
Jadi dia ingin memastikan bahwa istri berikutnya akan memberinya anak laki-laki yang akan menggantikannya kelak.
Begitu banyak kemalangan terjadi pada raja yang tidak memiliki anak.
Menurut Pausanias dari abad kedua Masehi, Aegeus menyalahkan kemalangan ini pada kemarahan dewi Aphrodite.
Untuk menenangkannya, maka dia memberikan persembahan sebagai Aphrodite Urania di Athena, tetapi bagaimana dia bisa membantunya?
Mungkin, sang dewi dapat meyakinkannya bahwa istri ketiganya akan memberi seorang anak laki-laki pada keluarganya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR