Penulis
Intisari-Online.com – Artemisia benar-benar membuat orang Athena kesal. Mengapa?
Karena dia memimpin serangan terhadap Athena, dan menang.
Tetapi, berapa banyak orang Athena membenci Artemisia?
Kebencian senilai sepuluh ribu drachma, atau sekitar seperempat juta dolla AS dalam mata uang hari ini, bila dirupiahkan sekitar Rp3,62 miliar.
Artemisia I adalah ratu Caria, sebuah wilayah di utara Turki modern saat ini.
Seperti banyak ratu kuno sebelumnya, Artemisia tidak pernah bermaksud untuk memerintah menjadi ratu.
Dia menjadi ratu ketika suaminya meninggal, dan putranya masih terlalu muda untuk memerintah.
Dia mengambil perannya sebagai ratu yang berkuasa seperti ikan ke air.
Dia mengambil keuntungan dari aliansi Caria sebelumnya dengan Persia untuk melakukan sedikit penaklukan.
Tahun 480 SM, Raja Xerxes dari Persia mengejar negara-negara kota Yunani, khususnya Athena.
Artemisia lalu mengumpulkan armada, dan berlayar untuk membantunya.
Ketika dia sampai di sana, dia bergabung dengan dewan perang Raja Xerxes, dan menjadi salah satu penasihatnya yang paling terpercaya dan berharga.
Artemisia terkenal karena dua momen yang sangat besar dalam perang ini, dan setelah itu dia menghilang dari sejarah.
Herodotus, menulis tentang dia dalam catatannya tentang pertempuran Salamis, sehingga dia dituduh meninggalkan hal-hal penting bagian dari pertempuran itu, karena terlalu sibuk mempermainkan Artemisia.
Dua momen besar Artemisia I terjadi selama invasi ke Yunani.
Semua penasihat Xerxes mengatakan kepadanya bahwa dia harus melibatkan orang-orang Yunani dalam pertempuran laut, kecuali Artemisia, yang menunjukkan bahwa orang-orang Yunani memiliki angkatan laut yang lebih baik daripada orang-orang Persia.
Dan itu menjadi strategi yang jauh lebih baik untuk membuat orang-orang Yunani kelaparan agar tunduk.
Semua orang mengira Artemisia akan dieksekusi karena pengecut, namun mereka terkejut ketika Xerxes mengakui bahwa dia benar.
Xerxes memutuskan bahwa dia mayoritas berkuasa, dan mulai memulai pertempuran Salamis.
Pertempuran Salamis adalah pertempuran laut antara Persia dan Yuani, dan seperti yang diprediksi Artemisia, tidak berjalan baik bagi Persia, karena Yunani memiliki angkatan laut yang sanat bagus.
Nasihat Artemisia diabaikan secara terang-terangan, tetapi dia tetap membawa anak buahnya berperang.
Segalanya berjalan seperti biasa, orang-orang jatuh ke laut, kapal terbakar, pembantaian total, dan Artemisia mendapati dirinya terjebak di antara pasukan Yunani yang maju, dan kapal-kapal sekutu Persianya.
Tidak ada jalan keluar yang mungkin baginya, lalu dia menyuruh anak buahnya menurunkan warna bendera Persia, dan mengangkat bendera Yunani.
Lalu, untuk memastikan orang-orang Yunani mengira dia adalah salah satu dari mereka, dia menyerang kapal-kapal bangsa Calynda, sekutu Persia yang tidak disukai rajanya, Damasithymur.
Orang-orang Yunani tertipu, yakin bahwa dia adalah seorang pembelot Yunani atau Persia.
Artemisia berhasil keluar dari pertempuran hidup-hidup, meskipun Damasithymus marah, Xerxes berpikiran Artemisia brilian, dan menghormatinya.
Xerxes lalu meminta dia membawa kedua putranya kepada Efesus, karena tidak ada yang mengucapkan terima kasih seperti perintah kerajaan untuk mengasuh anaknya.
Setelah itu, Artemisia tidak disebutkan lagi.
Dia melewati sisa hidupnya jika tidak dalam damai, maka tidak dalam kerusuhan yang tak terlupakan.
Sepertinya, putranya menjadi raja setelah dia, meskipun tidak ada catatan tentang pemerintahnya, sama seperti tidak ada catatan tentang suami Artemisia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari