Advertorial

Memang Kerjaannya Bikin Pusing Dunia, Roket China Seberat 23 Ton Akan Hantam Bumi Secara Tak Terkendali dan Tak Bisa Dihentikan, Ini Prediksi Jatuhnya Roket Tersebut

May N

Penulis

Roket China akan hantam Bumi di belahan bumi bagian ini pada Sabtu, 30 Juli, bagaimana bisa jatuh ke Bumi?
Roket China akan hantam Bumi di belahan bumi bagian ini pada Sabtu, 30 Juli, bagaimana bisa jatuh ke Bumi?

Intisari - Online.com -Badan roket besar China akan jatuh tidak terkendali ke arah Bumi seperti disebutkan oleh pakar luar angkasa Amerika Serikat.

Diperkirakan badan roket ini akan menghantam bumi dalam waktu dekat.

Miami Herald mengungkapkan rilis berita dari Aerospace Corporation bahwa roket Long March 5B yang diluncurkan di China 24 Juli lalu.

Tujuannya adalah mengirimkan modul ke Stasiun Luar Angkasa China.

Badan roket pun bergerak tidak terkendali, dan mengarah masuk kembali ke atmosfer Bumi sekarang, seperti disampaikan rilis tersebut.

Pakar dari Aerospace Corporation menyebut dalam konferensi pers hari Rabu 27 Juli 2022 kemarin bahwa sangat sulit memprediksi waktu dan lokasi masuknya kembali roket tersebut.

Kemudian pada 29 Juli mereka mengatakan bahwa prediksi terbaru akan ada puing-puing yang masuk kembali pukul 15.24 EST hari Sabtu 30 Juli 2022.

Badan roket yang besar itu kemungkinan besar menghantam di daerah mencakup 88% populasi dunia dan sebagian dari benua AS, seperti disebut ahli pada konferensi pers.

Sebagian besar AS bagian selatan ada di dalam jendela puing, seperti disebutkan dalam peta prediksi jalur puing terbaru Aerospace Corporation.

Badan Antariksa China menyebut hanya sebagian kecil dari kapal Tianzhou-3 untuk jatuh dengan selamat pada Rabu ke area yang sudah ditentukan di Pasifik Selatan.

Sampai 17 Juli, pesawat ruang angkasa itu sudah merapat dengan bagian inti stasiun Tianhe dan arah kembalinya mengikuti penambahan modul laboratorium pada hari Senin, ketika China bergerak menyelesaikan stasiun dalam beberapa bulan mendatang.

Program luar angkasa China dijalankan oleh sayap militer Partai Komunis yang berkuasa, Tentara Pembebasan Rakyat, dan sebagian besar telah melanjutkan program stasiun luar angkasa tanpa bantuan negara lain.

AS mengecualikan China dari Stasiun Luar Angkasa Internasional karena hubungan militernya.

China memutuskan untuk tidak memandu roket kembali melalui atmosfer dan tidak jelas kapan atau di mana ia akan turun ke Bumi.

Meskipun sebagian besar akan terbakar saat kembali, tetap ada sedikit risiko pecahan yang menyebabkan kerusakan atau korban.

Miami Herald melaporkan, Roket Long March 5B tingginya lebih dari 175 kaki dan beratnya lebih dari 50.000 pound.

Sekitar 20% hingga 40% dari badan roket diperkirakan akan mencapai tanah, Live Science melaporkan.

Baca Juga: Sistem Roket HIMARS dapat Menjadi 'Pengubah Permainan' dalam Perang Ukraina untuk Kalahkan Rusia, Memang Sehebat Apa Senjata Tersebut?

Artikel Terkait