Intisari-online.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina, banyak negara di dunia mengalami dampaknya akibat sanksi ekonomi.
Bahkan Eropa pun mendapatkan dampaknya langsung, karena pembatasan minyak dan gas akibat sanksi ekonomi.
Namun, kini Eropa bak mendapatkan pahlawan di tengah situasi genting ini.
Saat Uni Eropa berlomba mencari cara untuk menggantikan gas alam Rusia, Siprus dianggap sebagai salah satu negara yang dapat membantu upaya ini.
Negara kepulauan kecil di Mediterania ini adalah pendatang baru di sektor gas, yang mulai mengekstraksi gas pada 2011.
Setelah penemuan ladang di lepas pantai Aphrodite, yang diperkirakan mengandung sekitar 4,4 triliun kaki blok gas.
Dioperasikan oleh Chevron dan Shell, bersama dengan perusahaan Israel bernama NewMed Energy.
Ladang Aphrodite akan segera melihat satu sumur lagi, dan pada akhir tahun Chevron akan mempresentasikan rencana akhir pengembangan ladang gasnya kepada pemerintah Siprus.
Dalam sebuah wawancara dengan berita Bloomberg minggu ini, Menteri Energi Siprus Naasa Pilides mengatakan bahwa Eropa adalah tujuan alami untuk gas negara yang masih belum dimanfaatkan.
Diketahui bahwa Siprus saat ini mengkonsumsi lebih banyak gas daripada yang dapat diproduksi secara teoritis, tetapi Eropa adalah pasar terdekat mereka dan dalam 'haus gas'.
Pilides mengatakan, "Eropa adalah pelanggan potensial untuk gas Siprus karena Uni Eropa telah mengatakan bahwa gas alam akan tetap menjadi sumber energi utama yang akan digunakan sampai tahun 2049 sebagai bagian dari rencana transisi hijau, bahkan perusahaan masih dapat yakin bahwa perjanjian pasokan gas dijamin dalam jangka panjang."
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR