Arkeolog Israel Ungkap Misteri Mengapa Manusia Purba Membuat Lukisan di Gua yang Gelap Gulita, Siapa yang Akan Melihatnya?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Arkeolog Israel Memecahkan Misteri Lukisan Gua
Arkeolog Israel Memecahkan Misteri Lukisan Gua

Intisari-Online.com- Mungkin Anda sudah tak asing lagi dengan adanya seni gua prasejarah.

Namun pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa beberapa gambar paling menakjubkan dilukis di gua yang gelap gulita?

Beberapa bahkan di tempat-tempat yang hampir tidak mungkin dijangkau oleh manusia.

Pada 2021, makalah inovatif yang diterbitkan oleh Yafit Kedar dan Ran Barkai dari Universitas Tel Aviv dengan peneliti independen Israel Gil Kedar dalamTime and Mind: The Journal of Archaeology, Consciousness and Culture, menawarkan sebuah penjelasan.

Makalah ini menyatakan bahwa orang zaman Paleolitik didorong transformasi kesadaran di gua saat kekurangan oksigen.

Mereka membuat gambar bukan untuk dilihat manusia, tetapi untuk menjaga dan memelihara hubungan mereka dengan kosmos.

Apalagi mereka melakukannya dalam keadaan euforia.

Untuk melihat dalam kegelapan, mereka menyalakan obor.

Akibatnya ini dapat mengurangi oksigen di bagian dalam gua, membuat kesadaran mereka berubah karena mengalami hipoksia.

Memang benar bahwa Kedar dan rekan-rekannya tidak dapat mensimulasikan kemunculan ekstasi hipoksia di ruang berventilasi buruk berisi asap pada subjek uji, karena tidak aman.

Mereka mendasarkan aspek itu pada laporan dari penelitian tentang efek ketinggian pada pilot dan trekker.

Tetapi mereka dapat mensimulasikan ventilasi dan atmosfer di dalam gua-gua Paleolitik yang sempit menggunakan perangkat lunak yang dibuat untuk arsitektur dan teknik.

Misalnya, merencanakan ventilasi di tempat parkir bawah tanah, dan apa yang harus dilakukan di sana saat terjadi kebakaran, kata Kedar.

Jadi, simulasi gua dengan mulut sempit dan berdasarkan penelitian terpisah yang memverifikasi simulasi, tim menunjukkan bahwa ketika api digunakan jauh di dalam gua bermulut sempit atau koridor gua sempit, konsentrasi oksigen turun dengan cepat.

Orang-orang di dalam menjadi kekurangan oksigen, dan hipoksia ini menyebabkan keadaan kesadaran alternatif.

Gejala hipoksia dapat berkisar dari halusinasi hingga pengalaman keluar tubuh, tulis Kedar dan Barkai.

Ini bisa menjelaskan sebagian dari misteri mengapa orang prasejarah melukis gambar di mana tidak ada yang bisa melihatnya secara alami.

Sementara itu, lukisan gua tertua di dunia ditemukan di Sulawesi, diyakini seni tersebut berusia 45.500 tahun.

Penemuan gambar cadas tersebut memberikan pemahaman tentang sejarah migrasi manusia purba modern (Homo sapiens) di Nusantara, Indonesia.

Baca Juga: Tak Sadar Diincar Sejak Lama, Agen Mossad Israel yang Berniat Ledakkan 'Situs Sensitif' Iran Tak Berdaya Ditangkap Iran Meski Bawa Peralatan Paling Canggih

(*)

Artikel Terkait