Intisari-Online.com-Han Cheng De, Kaisar China Dinasti Han Barat ke-12,terkenal memiliki banyak gundik.
Selain itu,Han Cheng Dejuga diceritakan memiliki nafsu yang besar.
KaisarHan Cheng Deyang bernama asli Liu Ao memerintah dari tahun 33 SM (SM) hingga 7 SM.
MelansirChina Fetching, sejak kecil Han Cheng De merupakan seorang yang sangat sopan dan bangga dengan kakeknya, Kaisar Xuan dari Han.Menurut catatan sejarah, Kaisar Xuan adalah salah satu kaisar terbaik dari dinasti Han.
Namun, saat didapuk menjadi kaisar, Han Cheng De justru menunjukkan perilaku yang sebaliknya.
Alih-alih memimpin pemerintahan dan memikirkan kehidupan rakyat, Kaisar Han Cheng De tenggelam dalam kehidupan pribadinya yang penuh nafsu.
Kegilaannya yang besar pada wanita membuat Han Cheng De memiliki banyak selir.
Kaisar memanggil sekitar 3.000 wanita cantik ke istananya dan masing-masing diberi hadiah.
Bahkan, ia membangun istana khusus yang ia gunakan untuk bercinta dengan para selir.
Konon setiap kali dia bercinta dia setidaknya melakukannya dengan dua selirnya.
Namun, untuk menguatkan staminanya dia harus menggunakan ramuan khusus yang diracik oleh tabib istana.
Hal itu dilakukannya terus menerus selama bercinta dengan banyak selirnya untuk menjaga staminanya sepanjang malam.
Hingga akhirnya, karena hasrat seksualnya yang begitu besar, dan penggunaan obat Han Cheng De meninggal saat berhubungan badan.
Menurut cerita obat kuat yang digunakan oleh kaisar China dikenal dengan sebutan "obat musim semi" tekniksnya sama dengan obat kuat modern.
Obat ini memiliki sifat afrodisiak, yang merangsang kandung kemih, dan uretra menyebabkan darah mengalir ke alat vital.
Obat ini memiliki konsekuensi jangka panjang, berbahaya dan tak terduga.
Semakin banyak digunakan, semakin tidak responsif terhadap afrodisiak normal, yang menyebabkan penurunan libido dan kelemahan fisiologis.
Banyak pria berakhir dengan menderita kelemahan fisiologis, impotensi dan ejakulasi diri.
Diketahui penyebab kematian KaisarHan Cheng De adalah karena overdosis penggunaan obat kuat.
(*)