Intisari-Online.com -Kasus penembakanRina Wulandari ternyata jadi pilihan terakhirKopda Muslimin dalam upayanya menghabisi nyawa sang istri.
Kopda Muslimin, melalui pengakuan para tersangka yang sudah berhasil diringkus, ternyata sudah sempat mencoba tiga cara lainnya.
Hasrat Kopda Muslimin untuk bisa bersama kekasih barunya benar-benar telah membuat dirinya gelap mata.
Hal ini diketahui melalui pernyataan resmi dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi.
Lalu cara apa saja yangsempat dicoba oleh Kopda Muslimin untuk menghabisi nyawa Rina Wulandari?
Seperti diketahui, Rina Wulandari menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal di depan rumahnya sendiri.
Rina ditembak sebanyak dua kali oleh salah seorang penumpang tepat setelah menjemput anaknya sekolah.
Luthfi mengungkapkan bahwa aksi penembakan tersebut dilatarbelakangi oleh cinta segitiga.
Kopda Muslimin diketahui telah memiliki hubungan dengan wanita lain berinisal W.
"Motifnya karena Kopda Muslimin punya pacar lagi," tutur Luthfi, seperti dilansir kompas.com, Senin (25/7/2022).
Bahkan, Kopda Muslimin sempat mengajak W untuk ikut melarikan diri. Namun ajakan tersebut ditolak oleh W.
"Sudah diajak lari namun W itu tidak mau," kata Luthfi.
W pun kini akhirnyadiamankan oleh pihak kepolisian bersama dengan 7 orang saksi lainnya.
"Saksi berinisial W yang merupakan pacar Kopda Muslimin sudah bersaksi,"ujarLuthfi.
Kopda Muslimin pun kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dilakukan tim gabungan TNI dan Polri.
"Ini untuk suami korban (Kopda Muslimin) masih dalam pencarian," papar Luthfi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian sudah mengamankan lima orang tersangka, termasuk S alias Babi yang berperan sebagai eksekutor.
Selain S, ada pulaPAN, SP alias Sirun, AS alias Gondrong dan DS selaku penjual senjata api.
Dari keterangan para tersangka inilah, terutama S alias Babi, terungkap bahwa Kopda Muslimin memiliki empat skenario untuk membunuh Rina Wulandari.
Rencana-rencana tersebut adalah memberi racun, melakukan perampokan, hingga mengirim santet.
"Salah satu tersangka ada yang mengaku disuruh membunuh istri Kopda Muslimin menggunakan santet," jelasLuthfi di Mapolda Jawa Tengah, Senin (25/7/2022).
"Rencana-rencana itu timbul sebelum melakukan dengan senjata," ungkapnya.