Intisari-Online.com – Sejarah penuh dengan kisah yang tak terduga bahkan aneh, tetapi kisah Narriman Sadek merupakan kisah yang luar biasa.
Semuanya dimulai pada bulan-bulan terakhir tahun 1950 ketika Raja Farouk, yang berceraik dari istri pertamanya Ratu Farida yang memiliki tiga putri, bertemu Narriman Sadek yang berusia 17 tahun di sebuah toko perhiasan di Kairo.
Ada banyak cerita tentang pertemuan mereka, namun tidak ada yang bisa tahu persis bagaimana itu terjadi.
Tetapi versi yang mungkin adalah Raja mengunjungi toko perhiasan yang dimiliki oleh pamannya dan pasa saat yang sama, kebetulan belaka, nariman bersama tunangannya memilih cincin pertunangan mereka.
Raja sedang mencari istri baru yang idealnya adalah orang Mesir, dari keluarga yang baik tetapi tidak harus dari aristokrat negara.
Lebih penting lagi, dia dapat memberikan seorang putra yang suatu hari nanti akan mewarisi takhta.
Narriman cantik, sehat, dan darahnya seratus persen orang Mesir.
Lalu, yang diinginkan Raja, adalah Raja!
Wanita muda itu akhirnya melepaskan pertunangan sebelumnya dengan seorang mahasiswa doktoral Harvard bernama Zaki Hasem dan segara dikirim ke kedutaan Mesir di Roma untuk belajar bagaimana melakukan tugas kerajaannya.
Di Roma dia mengambil identitas keponakan duta besar untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya.
Di kedutaan, dia mempelajari sejarah, etiket, dan empat bahasa Eropa dengan guru terbaik yang ada.
Dia juga menggunakan program penurunan berat badan yang ketat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR