“Ketika rudal jelajah jarak jauh dan sistem senjata anti-udara mulai menjadi lebih baik dan lebih baik, supremasi udara bukanlah sesuatu yang bisa kita terima begitu saja,” katanya. “Kita harus bisa melawan kemampuan semacam ini.”
“Demonstrasi ini membuktikan bahwa kita sekarang memiliki kemampuan yang relevan,” kata Don Kelley, manajer program GBAD di PEO Land Systems, segera setelah uji coba yang berhasil.
Kepala Organisasi Pertahanan Rudal Israel Kementerian Pertahanan Moshe Patel mengatakan bahwa tes tersebut “telah membuktikan” bahwa pencegat Tamir dan komponen darat Iron Dome dapat “diintegrasikan dengan cepat dan efisien dalam arsitektur pertahanan yang relevan dan mencegat berbagai ancaman udara dengan sukses dalam skenario yang kompleks dan canggih.”
“Sekali lagi, sistem Rafael telah membuktikan bahwa mereka mampu melakukan integrasi yang mulus dan optimal dengan sistem pertahanan lainnya,” kata Brigjen. Pinhas Yungman, wakil presiden eksekutif dan manajer umum Divisi Pertahanan Rudal dan Udara Rafael.
“Tes tembakan langsung marinir menunjukkan kombinasi sukses dari peluncur darat Iron Dome, pencegat Tamir dengan sistem radar marinir dan sistem manajemen pertempuran,” tambahnya. “Ini adalah pesan penting dan signifikan bagi Rafael, untuk marinir dan pelanggan lainnya di Amerika Serikat dan di pasar internasional.”
Digunakan sejak 2011, Iron Dome, yang dirancang untuk menembak jatuh roket jarak pendek, merupakan komponen integral dari susunan pertahanan berlapis-lapis Israel.
Pencegat Tamir mampu mencegat rudal jelajah, sistem udara tak berawak, roket, artileri dan mortir.
Kontraktor utama untuk pengembangan dan produksi Iron Dome adalah Rafael Advanced Systems, yang menyesuaikan sistem dengan persyaratan USMC dan dukungan pengujian terkait.
Radar MMR dikembangkan oleh ELTA, anak perusahaan Israel Aerospace Industries (IAI), dan sistem komando dan kontrol (BMC) dikembangkan oleh mPrest.
Sistem yang sepenuhnya mobile membawa 10 kg bahan peledak dan dapat mencegat proyektil yang masuk dari jarak empat hingga 70 km jauh.
Itu mampu menghitung kapan roket akan mendarat di area terbuka, memilih untuk tidak mencegatnya, atau menuju pusat-pusat sipil.
Lapisan pertahanan lainnya termasuk sistem Arrow-2 dan Arrow-3 yang mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi.
Sistem pertahanan rudal David's Sling, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik taktis dan roket jarak menengah hingga jarak jauh serta rudal jelajah, ditembakkan dari jarak 40 km hingga 300km.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR