Sampai Bikin 7 Negara Minder, Polah Seorang Pemimpin KKB Ternyata Bikin Negara PBB Ini Batal Beri Bantuan, Sikapnya Mendadak Jadi Sorotan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Benny Wenda
Benny Wenda

Intisari-Online.com - Muncul kabar bahwaKKB Papua akan terpecah belah.

Hal itu terjadi lantaran dalam internal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sendiri sedang goyah.

Melansir Tribunnews.com, Rabu (13/7/2022),Presiden Sementara Papua Barat Benny Wenda yang menjadi pemicunya.

Benny Wenda sendiri merupakanpelobi internasional untuk kemerdekaan Papua Barat.

Keputusannyamengumumkan pembentukan pemerintahan sementara ternyata bukan keputusan sidang istimewa ULMWP.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua ULMWP Octavianus Mote melalui video yang diunggah akun ULMWP News @KagoyaSilas.

Octavianus Mote mengawali video berdurasi 2 menit 20 detik dengan menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Beny Wenda, ULMWP pecah kiri kanan.

Menurut Octavianus Mote, perjuangan hanya dikendalikan oleh satu kelompok yang berasal dari satu kampung.

Dia mengaku ULMWP tidak kuat. "Di dalam ULMWP sendiri tidak kuat," ujar Octavianus Mote.

"Mereka itu yang hanya mendengar dia (Benny Wenda)," katanya.

Octavianus Mote mengatakan, banyak pihak menuntut agar dilakukan rekonsiliasi.

"Jadi dimana-mana tuntutannya adalah rekonsilaiasi. Itu yang sangat vital. Mestinya itu yang diutamakan," tandas Octavianus Mote.

Bahkan, dukungannegara lain di forum Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB juga sudah berkurang.

Berkurangnya dukungan dari negara-negara tersebut menandakan kemenangan diplomasi pihak musuh.

"Yang terjadi di PBB, dari 7 negara, hanya 1 saja yang pidato. Enam lainnya sudah menghilang. Dari yang ada di tangan saja enam sudah terbang jauh," beber Octavianus Mote.

Octavianus Mote juga menyebut ada tiga komponen yang mengikuti rapat membahas pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat.

"Sejauh ini dari 3 komponen yang ikut dalam rapat itu, satu komponen ajukan argumen sangat signifikan, menyatakan bahwa ini belum waktunya. Tapi yang lain mendesak bahwa kalau gitu masukkan menjadi agenda untuk dibicarakan. Dan keputusan final waktu itu adalah menunda," beber Octavianus Mote.

Namun tiba-tiba Benny Wenda membuat pengumuman pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat.

Begitu diumumkan Benny Wenda jauh dari keputusan sidang istimewa, terjadi pro kontra dan perdebatan yang luar biasa.

"Tiba-tiba Benny Wenda mengumumkan. Itu membuat saya sebagai wakil ketua dan komponen yang ikut rapat, semua terkejut. Karena tidak ada yang memberi mandat kepada Benny Wenda untuk mengumumkan pada 1 Desember 2020," terangMote.

Baca Juga: Siapakah 10 Warga Sipil yang Dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata KKB Papua? Inilah Identitas Mereka dan Kronologi Pembantaiannya

(*)

Artikel Terkait