Intisari-Online.com - Harem kekaisaran era Ottoman merupakan kumpulan istri, pelayan, dan selir sultan, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Istilah "harem" mungkin membuat Anda membayangkan ruangan penuh wanita cantik yang digunakan untuk tujuan nafsu saja.
Gambaran ini mungkin terinspirasi oleh harem abad ke-16 dan ke-17 dari Kekaisaran Ottoman.
Institusi harem diperkenalkan di masyarakat Turki dengan adopsi Islam, di bawah pengaruh Kekhalifahan Arab, yang ingin ditiru oleh Ottoman.
Jadi, seperti apa sebenarnya kehidupan perempuan yang tinggal di harem Sultan Ottoman?
Bagi para penguasa, memiliki harem memiliki dua tujuan.
Pertama, Mmncegah wanita dari berperilaku "tidak sopan", yang akan mempengaruhi reputasi suaminya.
Kedua, yakni sebagai pembuktian bahwa dia sangat kaya sehingga mampu menjaga istrinya di rumah.
Islam menempatkan nilai tinggi pada kemurnian dan kesopanan, sehingga praktik menjaga istri dan kerabat agar tetap di rumah punya pembenaran agama untuk Ottoman.
Di bawah Ottoman, harem berkembang dari menjadi rumah tangga kerajaan.
Selain istri dan selir, para Sultan sering membesarkan anak laki-laki mereka sampai usia 12 tahun di harem.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR