Intisari-Online.com - Sejak ditemukan pertama kali pada akhir tahun 2019, hingga kini asal usul virus corona (Covid-19) masih belum bisa dikonfirmasi.
Virus corona (Covid-19) memang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Namun itu tidak bisa menjelaskandari manaasal usul Covid-19.
Ada yang mengatakanasal usulCovid-19 berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Tapi tidak ada buktinya.
Namun kini mendadak asal usul Covid-19 terbongkar. Dari mana asalnya?
Dilansir darirt.com pada Minggu (3/7/2022),Jeffrey Sachs, seorangekonom dan penulis terkenal dunia,mengklaim virus mematikan itu tidak berasal dari alam.
Jeffrey Sachs yang memimpin komisi Covid-19 di sebuah jurnal medis bergengsi mengungkapkan, Covid-19 tidak berasal dari alam melainkan merupakan pelepasan yang tidak disengaja "dari bioteknologi lab AS".
Hal itu dia sampaikan di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh think tank GATE Center, di Spanyol, pada pertengahan Juni.
Saat memperkenalkan "pernyataan provokatif" ini, Sachs menyarankan bahwa dia berada di lingkaran, saat dia memimpin komisi Covid-19 di jurnal medis bergengsi The Lancet.
“Jadi itu kesalahan, dalam pandangan saya, biotek, bukan kecelakaan limpahan alami,” ucapSachs.
Sebelumnya ahli lain atau akademisi mengatakan mereka tidak tahu pasti mengenai asal usul Covid-19 karena tidak ada cukup bukti.
Sehingga tidak bisa diselediki.
Namun menurutSachs, kejadianini tidak sedang diselidiki, tidak di Amerika Serikat, tidak di mana pun.
Kembali pada bulan Mei, Sachs, bersama dengan profesor farmakologi dan terapi molekuler Universitas Columbia Neil Harrison, menulis sebuah artikel di Prosiding National Academy of Sciences, menunjukkan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium.
Dalam makalah tersebut, kedua akademisi tersebut menyerukan transparansi yang lebih besar di pihak lembaga federal dan universitas AS, dengan alasan bahwa banyak bukti terkait tidak diungkapkan.
Basis data virus, sampel biologis, urutan virus, komunikasi email, dan buku catatan laboratorium semuanya dapat membantu menjelaskan asal mula pandemi, menurut Sachs dan Harrison.
Namun, tidak satu pun dari bahan-bahan ini yang menjadi sasaran penelitian yang independen, transparan, dan ilmiah.
Sebagai indikator bahwa Covid 19 berasal dari laboratorium, penulis mengemukakan fakta bahwa urutan delapan asam amino pada bagian penting protein lonjakan virus mirip dengan urutan asam amino yang ditemukan dalam sel yang melapisi saluran udara manusia.
Faktanya, Sachs bukanlah orang pertama yang menyatakan bahwa virus mematikan itu tidak terjadi secara alami.
Meskipun tidak ada bukti konklusif yang akan melacak asal-usul Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan pada Februari 2021 bahwa kemungkinan besar ditularkan dari hewan.
Kemungkinan dari kelelawar, lalu ditularkan ke manusia.