Intisari-Online.com - Pandemi virus corona (Covid-19) menghantam Korea Utara, negara yang hampir 2 tahun memiliki 0 kasus virus corona.
Banyaknya kasus virus corona di Korea Utara dilaporkan langsung oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Mengutip Komando Darurat Korea Utara, KCNA mengatakan bahwa pihaknya telah mencatat lebih dari 269.500 orang dengan gejala demam dan enam kematian pada 17 Mei 2022.
Dengan demikian, dalam kurun waktu sekitar seminggu sejak pengumuman epidemi Covid-19, Korea Utara telah kehilangan 56 orang dengan gejala sebelum meninggal seperti orang yang terinfeksi Covid-19.
Dengan rata-rata lebih dari 200.000 orang menunjukkan gejala demam setiap hari.
Kini, total lebih dari 1,48 juta orang demam di Korea Utara.
Hanya saja, KCNA tidak mengatakan berapa banyak dari orang-orang ini yang dinyatakan positif virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Apa yang dilakukan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un atas meningkatkan kasus virus corona di Korea Utara?
Menurut kantor berita Yonhap (Korea Selatan) yang dilansir dari 24h.com.vn pada Selasa (24/5/2022), Korea Utara mengirim tiga pesawat maskapai nasional Air Koryo ke Kota Shenyang (China) pada 16 Mei.
Tujuan untuk menerima bantuan medis.
Korea Utara juga mungkin akan terus melakukan penerbangan seperti itu karena tampaknya pasokan medis kali ini tidak cukup.
Menurut kantor berita Reuters, situasi epidemi di Korea Utara menunjukkan tanda-tanda menyebar meskipun ada perintah Kim Jong-Un untuk memblokade seluruh negara.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR