Diciptakan untuk 'Yahudi yang Sulit Diatur' dan Tukang Berontak, Begini Penampakan Markas Legiun ke-6 Romawi dengan Kapasitas 5.000 Tentara

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Markas Legiun ke-6 Romawi untuk 'Yahudi yang Sulit Diatur'
(Ilustrasi) Markas Legiun ke-6 Romawi untuk 'Yahudi yang Sulit Diatur'

Intisari-Online.com -Kekuasaan Roma mengendalikan penuh Palestina pada abad 1-2 dan diwarnai pemberontakan Yahudi dua kali.

Pembentukan sebuah pos atau markas Legiun Roma pun nampaknya dibangun untuk mengendalikan pemberontakan.

Situs itu, yang disebut Legio, berada di dekat Tel Megiddo di tempat yang sekarang disebut Israel utara.

Itu adalah markas dari Legiun Keenam Ferrata setelah Pemberontakan Yahudi tahun 66-67 M.

Markas Legiun Keenam Romawi untuk Kendalikan Pemberontakan Yahudi
Markas Legiun Keenam Romawi untuk Kendalikan Pemberontakan Yahudi

MenurutTimes of Israel, penguasa Romawi menempatkan dua legiun di Palestina untuk menjaga ketertiban, termasuk yang digali di dekat Tel Megiddo.

Sementara yang lainnya terletak di Yerusalem.

Pada 2013, tim yang menggali dan melakukan studi mengkonfirmasi keberadaan kamp militer tersebut.

"Kita berbicara tentang sebuah kamp besar, sebuah kamp kekaisaran yang memuat 5.000 tentara," kata Yotam Tepper dariWF Albright Institute of Archaeological Research.

Bangsa Romawi pada waktu itu memang memiliki kendali penuh di tangan mereka, sehingga populasi yang sulit diatur harus dikendalikan.

Kamp militer Romawi berada di persimpangan strategis Tel Megiddo yang menghubungkan Laut Galilea dan Damaskus dengan jalan raya utama dan jalan pesisir.

"Kontrol atas Galilea banyak diperoleh dari lokasi khusus ini, seperti yang telah terjadi selama berabad-abad."

"Itulah sebabnya Tel Megiddo ada di sini sejak Zaman Perunggu dan seterusnya," kata J. Adams dariAlbright Institute.

Tell Megiddo, situs pos terdepan Romawi
Tell Megiddo, situs pos terdepan Romawi

Diketahui bahwa setelah pemberontakan pertama oleh Yahudi, banyak terjadi emigrasi penduduk Yahudi di Yudea ke utara.

Galilea kemudian semakin menjadi pusat kegiatan Yahudi.

Itulah mengapa mereka membawa legiun di sini untuk mengatur populasi yang sulit diatur itu.

Markas Legiun itu juga mungkin merupakan pos untuk pembangunan infrastruktur Romawi, termasuk saluran air dan jalan.

Mungkin bukan kebetulan bahwa Pemberontakan Yahudi pertama melawan pemerintahan Romawi terjadi di Galilea.

Ukiran kuno prajurit Romawi di pangkalan obelisk Theodosius I di Konstantinopel (sekitar 390)
Ukiran kuno prajurit Romawi di pangkalan obelisk Theodosius I di Konstantinopel (sekitar 390)

Sementara itu, pemberontakan kedua, Pemberontakan Bar Kochba tidak lagi berkumpul di sekitar Legio tetapi lebih ke selatan, dekat Yerusalem.

Dalam sebuah pernyataan kepadaThe Times of Israel, tim arkeologi mengatakan bahwa penggalian di Legio telah menyumbang pengetahuan.

Termasuk untuk mengetahui teknik dan arsitektur militer Romawi.

Mereka mengatakan bahwa Markas Legiun Keenam disebut sebagai penemuan yang langka dan unik.

Baca Juga: Kisah Seorang Muslim dari Negara Bekas Kekuasaan Komunis yang Lindungi Yahudi dari Nazi Jerman saat PD II hingga 2.000 Orang Bermukim

(*)

Artikel Terkait