Dia membuat saran setelah pertemuan dengan anggota NATO dan sekutu Eropa di Brussels pada bulan Maret.
Sementara itu, Profesor Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, rencana kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia menunjukkan bahwa Indonesia sebagai presiden G20 berinisiatif membina perdamaian, mengakhiri tragedi kemanusiaan di Ukraina, dan mencegah potensi tragedi pangan global.
Kunjungan tersebut mencerminkan inisiatif Indonesia untuk ikut serta dalam menciptakan perdamaian global, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 23 Juni.
Oleh karena itu, Presiden melakukan kunjungan dengan tetap berpegang pada politik luar negeri bebas aktif, katanya. dicatat.
Indonesia tidak memihak Ukraina atau Rusia. Ia tidak memberikan bantuan senjata ke Ukraina atau mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina, katanya, menegaskan kembali bahwa negara itu hanya berpihak pada upaya untuk membangun perdamaian dunia dan mengakhiri tragedi kemanusiaan.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat secara mendalam apa yang dapat disepakati oleh kedua negara yang bertikai untuk mencapai gencatan senjata, katanya.
Indonesia adalah salah satu pendiri dan anggota aktif Gerakan Non-Blok (GNB), yang merupakan forum dari 120 negara yang tidak bersekutu atau melawan blok kekuatan besar mana pun.
KOMENTAR