Seorang wanita bernama Chu Fu, yang menjadi saksi tuduhan terhadap permaisuri dieksekusi dengan sekitar 300 orang lain yang terlibat dalam praktik magisnya.
Sementara itu, Permaisuri Chen hanya digulingkan dari posisinya pada 130 SM dan diasingkan dari ibu kota.
Setelah kematian istri kedua dan putranya, kaisar berduka dan bertobat atas kehilangannya selama tahun-tahun terakhirnya. Dia menyesali kematian putranya dan membangun istana untuk memperingatinya.
Ia menjadi sakit parah pada tahun 88 SM dan menyatakan putra bungsunya, Liu Fuling, sebagai putra mahkota.
Kaisar meninggal pada 29 Maret 87 SM. Dia diberi nama anumerta "Wudi" yang digunakan untuk tujuan sejarah dan agama.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR