Sementara Dunia Terancam Alami Krisis, Kilang Minyak Rusia Dekat Ukraina Diserang hingga Memicu Ledakan Kebakaran dan Bola Api

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Kilang Minyak Rusia
Kilang Minyak Rusia

Intisari-Online.com -Ancaman krisis ekonomi akibatperang Rusia-Ukraina benar-benar dialami oleh sejumlah negara.

Salah satu negara yang sudah merasakan dampak krisis adalah Sri Lanka.

MelansirTribunnews.com, Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri pada Senin, 9 Mei 2022, setelah didemo besar-besaran oleh warganya yang kesulitan memperoleh BBM dan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi.

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa sekitar 60 negara akan ambruk perekonomiannya karena ancaman krisis dan situasi global yang tidak menentu.

Data tersebut didapatkan dari Bank Dunia atau World Bank dan Dana Moneter International atau International Monetary Fund (IMF).

Sementara itu melansirAl Jazeera, Rabu (22/6/2022), kilang minyak utama Rusia di dekat perbatasan Ukraina diserang oleh pesawat nirawak alias drone.

Para pejabat di kilang minyak Novoshakhtinsk di wilayah Rostov Rusia mengatakan, drone pertama menyerang pada pukul 08.40 waktu setempat.

Serangan tersebut mengenai unit penyulingan minyak mentah, memicu ledakan dan bola api.

Serangan kedua terjadi pukul 09.23 waktu setempat, menargetkan reservoir minyak mentah di kilang, tetapi tidak menyebabkan kebakaran.

Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina melaporkan berbagai serangan setelah Moskwa menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Kilang minyak Novoshakhtinsk berada di barat daya Rusia, hanya 8 kilometer dari perbatasan Ukraina.

“Sebagai akibat dari aksi teroris dari perbatasan Barat wilayah Rostov, dua drone menyerang fasilitas teknologi Novoshakhtinsk,” kata sebuah pernyataan dari kilang minyak tersebut.

“Para staf telah dievakuasi dan peralatan teknologi telah dihentikan untuk menilai kerusakan,” sambungnya.

Tidak ada komentar langsung dari pejabat Ukraina tentang serangan itu.

Gubernur Rostov Vasily Golubev menuturkan, kilang minyak tersebut menghentikan operasinya.

Dia menambahkan, pecahan dua drone telah ditemukan di kilang.

Kilang minyak Novoshakhtinsk, yang mulai beroperasi pada 2009, memiliki kapasitas tahunan hingga 7,5 juta ton.

Kementerian Energi Rusia menuturkan, kebakaran itu tidak memengaruhi pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke para konsumen di Rusia selatan.

Dugaan serangan pada Rabu di kilang tersebut menyusul serangkaian ledakan dan kebakaran di Rusia barat di tengah perang Moskwa di Ukraina.

Baca Juga: Ketika Nama Presiden Jokowi dan Indonesia Mendadak Disebut-sebut di Media Rusia Sebut Sebagai Mitra Penting dan Bocorkan Pertemuan Penting Ini

(*)

Artikel Terkait