Setelah berhasil mengalahkan panglima perang yang memberontak, kaisar menghilangkan kemungkinan potensi pemisahan bangsa, sehingga Kekaisaran Tang maju ke arah yang lebih baik.
Selain itu, Kaisar Li Chun menominasikan dan memercayai banyak pejabat yang cerdas, jujur, dan adil, yang sepenuhnya mendukung konsepsi politiknya.
Di bawah pemerintahan mereka, ekonomi dan pertanian pulih secara bertahap, dan orang-orang hidup dalam kedamaian dan kekayaan lagi.
Selain itu, sikap Li Chun terhadap kelompok kasim sangat istimewa: dia mencalonkan dan memberdayakan beberapa dari mereka, tetapi juga tidak memperlakukan mereka dengan preferensi apa pun. Dalam pikiran kaisar, kasim masih menjadi pelayan pribadinya.
Meski begitu, Kaisar Li Chun tidak pernah menominasikan seorang ratu sepanjang hidupnya.
Itu tidak berarti dia tidak tertarik pada wanita; sebaliknya, dia memiliki banyak selir kekaisaran.
Dia sangat menghargai kekuatan terpusat dan absolut, terutama setelah dia mendapatkannya setelah begitu banyak perang yang sulit.
Tapi seorang ratu dan klannya mungkin sangat kuat dan membawa pengaruh tak terduga ke politik.
Dia juga tidak ingin seorang ratu yang memiliki hak untuk campur tangan dengan kehidupan seksnya atau mengatur wanita lain.
Jadi dia ingin memastikan bahwa semua wanitanya setara dan dia bisa menikmati kehidupan cinta yang bebas.
Perilaku ini kemudian diterapkan oleh banyak kaisar Dinasti Tang berikutnya.
Namun, tidak pernah ada kesetaraan mutlak.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR