Intisari-Online.com - Protes yang diorganisir serikat pekerja berjumlah 70.000 hingga 80.000 demonstran memadati jalan-jalan di Brussel, Belgia pada hari Senin.
Protes tersebut menimbulkan kemacetan di kota itu.
Para demonstran mengekspresikan kemarahan atas meningkatnya biaya hidup di Belgia.
Selain itu, banyak pula yang mengutuk aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan keterlibatannya dalam konflik Ukraina.
Serikat pekerja mengatakan bahwa 80.000 orang menghadiri protes, sementara polisi mengatakan bahwa jumlah pemilih mendekati 70.000, Reuters melaporkan.
Melansir Russian Today (RT), Senin (20/6/2022), selain memadati jalan-jalan, protes tersebut menyebabkan pembatalan massal penerbangan di Bandara Brussel, karena serikat pekerja yang mewakili personel keamanan melakukan pemogokan.
Rute transportasi umum di sekitar kota juga beroperasi dengan kapasitas yang berkurang drastis.
Pada bulan Juni, inflasi mencapai 9% di Belgia, tertinggi dalam empat dekade.
Biden's sanctions against Russia this time prompted Brussels to take to the streets. The cost of living is so high that people can not afford it pic.twitter.com/RJOreap3zt
— Protest News (@ProtestNews_EN) June 20, 2022
Dengan daya beli yang menurun, pengunjuk rasa menuntut kenaikan gaji dan pemotongan pajak.
Namun, banyak yang mengaitkan kesulitan ekonomi mereka dengan rezim sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan dengan terburu-buru aliansi NATO untuk mempersenjatai Ukraina.
Para pengunjuk rasa menuntut agar para pemimpin mereka “menghabiskan uang untuk gaji, bukan untuk senjata,” dan meneriakkan “hentikan NATO.”
????????Protesters came out in #Brussels demanding "to spend money on salaries, not on weapons."
"Stop spending money on the war" and "Stop #NATO!" — with such slogans, the participants of the action came out pic.twitter.com/1NbgIQjwIR
— K Boz (@KBoz3) June 20, 2022
Sementara protes serupa terhadap kenaikan biaya telah terjadi di seluruh Eropa akhir-akhir ini - ribuan anggota serikat pekerja berbaris di London pada hari Sabtu - hanya sedikit yang mengaitkan kenaikan harga dengan tindakan NATO dan anggotanya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR