Intisari-online.com - Sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina, Finlandia memutuskan untuk bergabung dengan NATO.
Namun, keputusan itu tampaknya tak berjalan mulus karena Turki terang-terangan mengecamnya.
Bahkan dalam hal ini Turki menyebut Finkandia sebagai negara sarangnya teroris yang tidak cocok bergabung dengan NATO.
Kini kabar bergabungnya Finlandia ke NATO sudah mulai mereda, dan dikabarkan Finlandia mengurungkan niatnya untuk bergabung NATO dalam suatu kondisi tertentu.
Mengutip 24h.com.vn, Senin (13/6) Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan bahwa Finlandia tidak akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan AS tanpa Swedia.
Dengan demikian Finlandia ogah bergabung dengan NATO jika Swedia tidak bergabung.
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Finlandia Sauli Niinisto saat konferensi pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Helsinki (Finlandia) pada 12 Juni 2022.
"Saya akan mengatakan bahwa kasus Swedia juga merupakan kasus kami. Kedua negara akan melangkah lebih jauh bersama-sama," kata presiden Finlandia itu.
Untuk bagiannya, kepala NATO mengatakan, aliansi tidak menetapkan batas waktu untuk penerimaan keanggotaan Finlandia dan Swedia.
Tetapi akan berusaha untuk mempersempit perbedaan antara kedua negara dan Turki sesegera mungkin.
Stoltenberg bersikeras bahwa pertemuan puncak aliansi yang akan datang, yang dijadwalkan pada akhir Juni, bukanlah batas waktu untuk menerima keanggotaan kedua negara Nordik.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR