Intisari-Online.com- Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya tak kuasa membendung air mata saat video call bersama Ridwan Kamil sesaat setelah memandikan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, Jumat (10/6).
“Ya Allah” isak tangis Atalia Praratya dalam unggahan di Instagram story miliknya, Jumat (10/6).
Terlihat Atalia ditemani pihak keluarga saat video call bersama Ridwan Kamil.
Dalam keterangan tulisan yang tertera di Instagram story, video call dilakukan Atalia usai Ridwan Kamil selesai memandikan jenazah Eril.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan alasan jenazah anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), masih utuh meski sudah 14 hari hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Lewat story Instagram, Emil, sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, air Sungai Aare yang dingin membuat jasad Eril membeku.
Hal ini yang membuat jenazah putra sulungnya itu tetap utuh saat ditemukan.
Tak cuma keluarga Eril, raksasa teknologi NKRI, PT Pindad Indonesia rupanya juga berduka.
Almarhum Eril yang merupakan mahasiawa Fakultas Teknik Mesin & Dirgantara ITB sempat melaksanakan praktek kerja di Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad pada rentang bukan Januari-Februari tahun 2021 dan bersama enjiniring PT Pindad berkontribusi memberikan improvement terhadap ranpur Anoa dan Badak.
"Anaknya rajin, supel dan mudah bergaul, tiap tugas pekerjaan yang diberikan selalu cepat diselesaikan."
"Almarhum Eril juga sempat membantu improvement desain hydraulic winch ranpur Anoa Recovery dan desain skematik diagram Central Tyre Inflation System (CTIS) ranpur Bada," kesan Muhammad Diaz saat menjadi pembimbing praktek kerja almarhum.
"Kami juga sempat memberikan buku bahasa arab untuk KBM Diklat dan Masjid Al Fitrah PT Pindad. Kesan Kang Eril orangnya baik, sopan, santun, ramah dan bertanggungjawab."
"Dari hal-hal kecil seperti meminjam pulpen beliau selalu bilang ounten atau maaf dan setelah mengembalikan mengucapkan nuhu atau terimakasih."
"Doa terbaik untuk almarhum kang Eril," ujar Zainal Abdul Gofur sebagaimana tertera dalam postinganInstagram Pt Pindad.
Melansir dari laman situs resmi PT Pindad, Anoa 6x6 APC (Armoured Personnel Carrier) sendiri adalah kendaraan tempur (ranpur) lapis baja buatan PT Pindad Indonesia.
Anoa 6x6 APC merupakan generasi pertama kendaraan tempur dari PT Pindad.
Dimana Anoa 6x6 APC merupakan ranpur lapis baja yang memiliki kemampuan mumpuni di kelasnya.
Hal ini lantaran Anoa 6x6 APC memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut.
Anoa 6x6 APC juga dilengkapi dengan sistem komunikasi dan transmisi otomatis.
Adapun rasio berat kendaraan tempur Anoa 6x6 APC yakni sekitar 25 HP/ton, dan bisa mengangkut hingga 12 personil TNI dan satu kemudi.
Selain itu Anoa 6x6 APC memiliki kecepatan maksimum sekitar 80 km per jam untuk penggunaan jalan raya.
Daya jelajah yang dimiliki Anoa 6x6 APC yakni sekitar 600 kilometer.
Bahkan PT Pindad menyebut bahwa Anoa 6x6 APC mampu melibas habis segala medan tempur di berbagai negara.
Oleh sebab itu keberadaan Anoa 6x6 APC sangat mendukung kekuatan militer, khususnya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Anoa 6x6 APC diketahui pernah digunakan oleh pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon.
Dalam misi perdamaian PBB di Lebanon pertama kali pasukan TNI menggunakan 13 unit Anoa 6x6 APC.
Keterlibatan Anoa 6x6 APC dalam misi perdamaian PBB membuat kiprah Anoa 6x6 APC langsung melejit.
Bahkan keterlibatan Anoa 6x6 APC diketahui tak hanya dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, tetapi juga di Sudan dan Afrika Tengah.
Panser Anoa sudah lolos uji spesifikasi standar internasional NATO level III.
Kendaraan taktis militer ini terbuat dengan bodi berlapis baja Monocoque Armoured Steel dan Armoured Glass level tiga.
Hal ini membuat Anoa buatan PT Pindad disebut memiliki kemampuan anti-peluru dan lebih tahan dari berbagai guncangan.
Sementara itu, ranpur Badak yang juga dibuat oleh PT Pindad Indonesia merupakan alutsista yang dilengkapi persenjataan terbaik di kelasnya.
Dilansir ZonaJakarta dari Army Technology, senjata utama Panser Badak 6x6 ini menggunakan meriam Cockerill CSE 90LP (Low Pressure) MK3M A1 buatan perusahaan CMI Defence Belgia.
Meriam Cockerill CSE 90LP terkenal canggih dan bisa membawa berbagai jenis amunisi.
Amunisi yang bisa diluncurkan oleh meriam Cockerill CSE 90LP Badak 6x6 yaitu:
Armour Piercing Fin Stabilizer Discarding Sabot (APFSDS), High Explosive Anti Tank dan High Explosive.
Deretan amunisi yang ditembakkan oleh Panser Badak 6x6 ini bisa menembus tank lapis baja milik musuh.
Selain meriam canggih yang mampu membawa banyak jenis amunisi, Badak 6x6 juga dilengkapi senapan mesin coaxial 7,62 x 51 mm yang terletak di sebelah kiri ranpur ini.
Panser Badak 6x6 dioperasikan oleh tiga orang personel.
(*)