Kaisar Xiaozhuang pun menemukan kesempatan itu ketika Permaisuri Erzhu Ying'e melahirkan seorang putra untuknya pada tahun 530 M.
Ia mengundang Erzhu Rong ke istana untuk melihat putri dan cucunya, namun jebakan maut telah disiapkan untuknya.
Dengan jebakan itu, Erzhu Rong akhirnya mati mati. Tetapi, Kaisar Xiaozhuang pun tidak mencapai tujuannya.
Ketika klan Erzhu Rong mengetahui tentang pembunuhannya, mereka sangat marah pada Kaisar Xiaozhuang.
Klan Erzhu mengumpulkan pasukan mereka, tiba di gerbang ibu kota, dan meminta Kaisar Xiaozhuang untuk melepaskan tubuh Erzhu Rong kepada mereka, tetapi sang kaisar menolak.
Terjadilah pertempuran, di mana Kaisar Xiaozhuang dikalahkan meski sudah dengan cepat mengumpulkan pasukannya.
Erzhu Zhao (keponakan Erzhu Rong) menggulingkan dan menangkap Kaisar Xiaozhuang. Dan meski tidak menyakiti Permaisuri Erzhu Ying'e, tetapi dia membunuh putranya yang masih bayi karena dia adalah darah Kaisar Xiaozhuang.
Permaisuri Erzhu Ying'e telah kehilangan ayah dan anaknya, namun nasib tragisnya belum berhenti di sini.
Kaisar Xiaozhuang sendiri tewas usai dicekik Erzhu Zhao pada tanggal 23 januari 531 M.
Erzhus terus mengendalikan istana Wei Utara. Namun, seorang bawahan Erzhu Rong bernama Jenderal Gao Huan menginginkan kekuasaan untuk dirinya sendiri.
Dia mengalahkan klan Erzhu dan mendirikan Kaisar boneka pada tahun 534. Kemudian, Kaisar boneka memindahkan ibu kotanya ke Chang'an. Ini kemudian dikenal sebagai Wei Barat.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR